Saya pernah katakan di tulisan terdahulu, saya tidak ingin menjadikan blog milik saya seperti diary yang penuh diisi oleh curhatan pribadi atau cuma cerita kegiatan sehari-hari. Tapi ada satu alasan kenapa akhirnya di blog ini saya membuka sebuah label tersendiri yang khusus menceritakan tentang kisah saya, dengan berusaha menulis sejujur-jujurnya, bukan dengan makna-makna tersurat, seperti puisi-puisi yang sebelumnya.
Ada satu blog milik teman waktu kuliah dulu di UI, namanya Anda. Dulu sekali sebenarnya saya pernah beberapa kali membaca tulisan-tulisan di blog nya, sudah suka, tapi kalau boleh dibilang kurang meresapi. Terakhir kali ini, sebelum akhirnya saya memutuskan untuk membangkitkan kembali blog lama yang sudah mati suri ini, Blog Anda lah penyebabnya.
Kalau memang sedang tidak ada kegiatan di kantor biasanya saya suka membaca tulisan-tulisan di blog seseorang. Malam itu, kebetulan saya in charge evening shift di kantor, jadi sekitar pukul 9 malam biasanya sudah sepi. Nah, di saat itulah biasanya saya mulai buka-buka internet untuk baca-baca blog teman-teman. Blog Anda kebetulan saja saya baca malam itu, dan entah karena apa begitu mendadak rasanya saya jatuh cinta dengan blog ini. Tulisan-tulisan Anda di blognya buat saya ditulis dengan begitu jujur, tidak takut ia curahkan semua perasaaannya, kisahnya, duka dan suka, bahkan obsesi-obsesi terdalamnya. Pokoknya saya SUKA!
Saya mengenal Anda kurang lebih 6 tahun yang lalu saat di bangku kuliah. Satu hal yang sampai saat ini masih selalu saya ingat tentang dia adalah dulu saat masih semester satu di kampus, dia pernah bilang dengan begitu ngototnya pokoknya mau ngomong terus pake bahasa Belanda walaupun bukan lagi di kelas. Kami emang mahasiswa jurusan sastra Belanda, tapi dulu saya pikir juga ga segitunya kali. Bahasa Belanda tiap hari di kelas buat saya udah cukup, hehehe...
Sekarang kalau harus menengok cerita ke belakang, ya itu lah Anda. Sekarang juga masih heboh ngomong Belanda walau pun udah ga kuliah lagi, ga peduli grammar salah apa ga pokoknya hajaaar ajaa. Obsesi anak satu ini untuk ke Belanda dan menjejakkan kakinya di benua Eropa itu juga masih ga ada matinya.
Saya ga tau persis nya Anda punya berapa blog, tapi blognya yang satu ini bener-bener terasa Anda banget. Membaca blog nya buat saya sama saja kaya mendengarkan dia bercerita. Emosi dari kata-katanya, walaupun sederhana, tapi berasa.
Nah, dari situ lah saya sempet bilang ke Anda kalau saya takut ga bisa nulis lagi, tepatnya ga bisa nulis dengan jujur seperti yang dia lakuin di blog nya. Sebenarnya, hampir semua puisi-puisi yang saya tulis pada blog saya merupakan kisah saya sendiri, kebanyakan, walaupun ga sedikit juga puisi-puisi yang memang ngarang, maksudnya ditulis bukan karena pengalaman tentang diri sendiri. Kenapa puisi, mungkin itu pertanyaannya? Dengan puisi, bagi saya, saya boleh menuliskan curahan hati dengan kata-kata kiasan yang bisa membuat bias, jadi orang yang membaca pun tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi sebenarnya. Dengan puisi saya menyembunyikan rasa yang sebenarnya. Karena apa? TAKUT jawabannya!
Saya selalu takut untuk menulis jujur. Takut ga bagus, takut ga enak dibaca, takut orang yang baca ga suka, pokoknya kebanyakan takutnya. Takut dikasihani saat mereka tau cerita-cerita yang sebenarnya, takut dikira "Drama Queen", takut lah judulnya.
Tapi saat saya membaca blog Anda berkali-kali, keinginan saya untuk menuliskan cerita-cerita dengan begitu jujur semakin besar rasanya. Saat itu lah saya putuskan bahwa pada blog ini saya akan mencoba menulis dengan jujur seperti Anda. Jika kalian membaca, saya relakan kalian menilai apa adanya. Suka atau tidak suka itu kan tergantung selera, tidak bisa dipaksa.
Namun yang paling penting, puisi atau pun tulisan jujur, saya tidak boleh berhenti menulis. Ini jiwa dan nyawa saya.
kembang kempis idung ini tak terkendali membaca tulisanmu tentangku.
ReplyDeleteMa'acih meeeeei. Keep writing!!