Thursday, November 20, 2014

Welcome, You!

Ini berita bahagia yang telat dikabarkan. Saya senang, tak mengira, sedikit khawatir, tapi dibalik semua itu saya bersyukur. Saya bingung bagaimana merangkai kata berpanjang-panjang untuk berita ini. Jadi singkat saja ya, begini, saya sedang hamil lagi! :D

Well, ini sudah mau memasuki bulan kelima kehamilan saya. Adik bayi di dalam perut sudah mulai bergerak-gerak. Saya sendiri mulai berlatih yoga dan relaksasi hypnobirthing lagi. Saya mau melahirkan normal dan lancar lagi seperti saat melahirkan Langit dulu. Kehamilan ini bisa dibilang tak direncanakan. Saya sendiri kalau ditanya maunya hamil lagi saat Langit udah umur 2 tahunan. Eh tapi rencana Tuhan ternyata beda dengan mau saya. Jadi saya terima saja dengan senang hati. :)

Satu hal yang bikin hati agak miris adalah saya harus menyapih Langit di usia yang masih 1 tahun 4 bulan. Padahal saya kepengen banget bisa menyusui Langit sampai usia 2 tahun. Tapi dokter bilang maksimal menyusui Langit sampai usia kehamilan ini 20 minggu aja dan saya memang suka mules kalau lagi nyusuin Langit. Jadi, mau gak mau harus di stop deh. Belum lagi drama menyapih yang bikin sedih hati ini. Selama sebulan keteguhan hati saya untuk menyapih luntur setiap denger Langit nangis-nangis sambil narik-narik baju karena minta susu. Tapi kemudian setelah curhat ke beberapa teman yang kebetulan juga baru selesai menyapih anaknya, memang harus dikuat-kuatin hatinya, nangis-nangis drama kumbara pasti cuma berlangsung 2-3 hari aja katanya. Ternyata bener juga, begitu saya tega-tegain, 2 hari aja Langit langsung paham bahwa dia sudah harus di stop menyusunya. Malam pertama menyapih nangisnya kaya orang digebukin, hahaha! Saya sampe ngumpet dan pura-pura tidur dibalik bedcover. Malam kedua masih nangis-nangis tapi sudah mau minum saat dikasih botol airnya. Saat menyapih memang perlu banget bantuan dan dukungan suami yang siap setiap saat untuk menemani si bayi menghadapi malam-malam menyapihnya.

Doakan saya ya semoga kehamilan kedua ini berjalan lancar sampai ke persalinan nanti. Dan semoga saya dan adik bayi di dalam perut sehat-sehat semua. Saya sudah jarang menulis di sini, tapi nanti saat adik bayi sudah nongol pada waktunya pasti saya kabarkan di sini. Satu lagi, semoga adik bayinya kali ini perempuan ya. Doakan! :)


Ini foto adik bayi saat kemarin usia 11 minggu.

Friday, November 7, 2014

Mendengarkan Malam

kita berdua duduk
di tepi senja yang perlahan luruh
dengan kata-kata yang tiada
sampai malam pun tiba

hanya ada senyuman dan purnama
dan desau angin yang semilirnya
menggoyangkan helai-helai rambutmu

kita berdua duduk
mendengarkan malam
menghitung detik-detik yang berlalu
dengan senyuman yang diam
dan kisah yang tak terungkapkan


Jakarta, 7 November, 2014

pic from here

Monday, November 3, 2014

Kita Sekarang

Enam tahun yang lalu. Dan aku masih saja kerap bertanya pada diri sendiri, apakah aku masih menyimpan cinta? Separuh malam memimpikanmu, separuhnya dalam igauan. Kerap saja masih kutanyai diriku sendiri bagaimana kita sekarang jika kata perpisahan itu tak pernah diucap.

Apakah engkau pernah menyesali pertemuan kita di kedai kopi siang itu? Saat mulut kita sama-sama terkunci; kau tak berucap takut menyakiti, sementara aku diam, bisu, sebab sebetulnya telah terlanjur hancur. Namun aku tak akan lupa bagaimana aku tetap mampu tersenyum ketika kau menggenggam tanganku saat perjalanan pulang kita siang itu setelah kisah kita diakhiri.

Kita sekarang, sudah jauh dalam perjalanan masing-masing. Namun beberapa kali kau masih saja kutemui. Bertukar kata dan sapa, sejenak senyuman, dan sama-sama merasai dan mengerti tak perlu lagi mempertanyakan rasa yang dulu pernah ada.

Kita sekarang, aku tahu, tetap menjaga agar semua baik-baik saja. Seperti semula, seperti janji kita siang itu di sebuah kedai kopi.


Jakarta, 3 November 2014. 


pic from here



Friday, June 13, 2014

Aku Batu

aku dipaksa menjadi batu
batu yang keras dan mati rasa
sehingga ketika kalian melemparku dari ujung jurang
aku hanya akan hancur tanpa rasa

aku adalah batu
batu yang tak punya rasa
sehingga ketika kalian menginjak-injakku
aku takkan merasa apa-apa

aku dipaksa menjadi batu
dan menyaksikan kalian tertawa-tawa



Jakarta, 13 Juni 2014
-ketika hati dirundung mendung sementara matahari terik di luar sana-

Tuesday, March 4, 2014

Crying by The Songs

Di perjalanan pagi ini menuju kantor saya berdiskusi kecil-kecilan dengan suami yang intinya adalah pokoknya nanti sampai di kantor saya mau nge-download lagu-lagu anak dan nursery rhymes buat Langit, karena rencana kami adalah akan memutarkan lagu-lagu anak untuk Langit setiap pagi. Menurut penelitian siih *tau deh penelitian siapa, huehe* anak-anak yang terbiasa didengarkan musik sejak kecil kecerdasannya lebih tinggi sekian persen dibandingkan dengan anak-anak yang gak terbiasa mendengarkan musik lho. Nah, saya kepengen Langit tumbuh besar dengan musik.

Saya sendiri punya ingatan samar tentang masa kecil saya dimana sepertinya saat saya belum masuk SD setiap pagi papa saya selalu memutarkan lagu-lagu anak untuk saya dari kaset. Buktinya sih masih jelas tersimpan. Di rumah papa mama di Bekasi, kaset-kaset lagu anak saya jaman dahulu masih tersimpan rapih di laci, tapi entah apa masih bisa diputar dengan suara yang bagus atau enggak.

Singkat kata, sepagian ini di kantor saya ngubek-ngubek Youtube untuk download lagu sambil ngerjain report kantor. Lagu yang pertama kali saya download adalah "Your Mother"-nya Rashid Bikha. Lagu ini saya pernah dapatkan sekitar sembilan atau delapan tahun lalu dari seorang teman di Kuala Lumpur, namanya Ali. Sejak pertama kali dikasih lagu ini dan liat videonya saya jatuh hati, ti,ti,ti.... Temen saya Dhiesta pernah mbrebes mili* waktu dengerin lagu ini. Nah ngomongin soal mbrebes mili ini, saya juga jadi korban. Lagu kedua yang saya download adalah "My Mum is Amazing" yang dinyanyiin sama Yusuf Islam. (Ini temanya emang lagi nyari lagu-lagu anak yang bernuansa islam gitu deh). Begitu saya denger lagu ini plus baca liriknya plus liat videonya, airmata saya langsung bercucuran. Jiaaah, lagi ngerjain report pulak booook. Untung gak ada yang sempat lihat. Saya langsung sedih terbawa suasana, langsung keinget Langit, langsung pengen resign aja dan pengen di rumah aja nemenin Langit. Begitu lagunya habis bukannya saya stop itu video, yang ada malah saya putar lagi berulang-ulang kali, didengerin sambil nahanin airmata. Akhirnya saya ke toilet terus mewek deh. Deeeuh cengeng beeeutts yaa...

Tapi begitulah, saya ini muka Rambo hati Rinto. Galak-galak tapi hatinya sensitip. Apalagi semenjak punya anak, gak bisa lihat berita, cerita, lagu tentang hubungan anak dan orang tuanya, pasti saya mewek sendiri inget Langit. Huaaaa.... :((

Lagu-lagunya sudah selesai di download dan siap diperdengarkan untuk Langit. Lagunya memang sengaja saya cari yang pakai bahasa Inggris, liriknya simple, dengan pesan yang bagus, dan musik yang menyenangkan didengar.  Semoga Langit suka dan bisa belajar banyak kosakata dari lagu-lagu ini.

picture from here




*nangis bercucuran airmata


Friday, January 17, 2014

Hari-hari Kemarin

Hi semua...

Semoga belum terlalu telat mengucapkan selamat Tahun Baru. Tidak terasa tahun sudah berganti lagi, hari-hari kemarin terlewati dengan begitu banyak cerita yang tidak sempat lagi saya tuliskan di sini. Sibuk? Tidak juga sebetulnya. Kegiatan saya masih seperti biasanya pekerja kantoran from 9 to 5 ditambah porsi menjadi seorang ibu. Banyak hal yang sulit membuat saya memiliki mood yang bagus untuk menulis. Saya tidak bisa menulis ketika suasana terlalu ramai, saya tidak bisa menulis ketika saya sangat sedikit membaca (buku/puisi/cerita/tulisan di blog), saya tidak bisa menulis ketika saya terlalu sedikit mendengarkan lagu di telinga, saya tidak bisa menulis ketika waktu banyak terlewat untuk hal lain yang perlu lebih saya utamakan. Ini bukan sesuatu yang menyenangkan bagi saya sebetulnya. Tapi saat ini, beginilah!

Siang ini saya hanya kebetulan mampir membuka blog ini, membaca beberapa tulisan dari blog teman-teman yang sudah lama tidak pernah saya kunjungi, lalu saya ingin menulis. Menulis tentang hari-hari kemarin yang telah lewat, hari-hari yang tidak sempat saya ceritakan di sini. Mungkin ini hanya serpihan yang tersisa dari ingatan dalam kepala. Selebihnya entah apa, saya terlalu lupa.

Sejak Langit hadir dalam hari-hari saya, fokus saya tertuju kepadanya semaksimal mungkin. Langit sekarang sudah menginjak usia 8,5 bulan. Giginya sudah tumbuh dua di bawah. Setiap tingkahnya membuat saya tak bisa berhenti jatuh cinta kepadanya. Saya berusaha menjadi Ibu yang terbaik baginya. Setiap pagi saya bangun setengah 5, memastikan semua kebutuhan Langit beres sebelum saya berangkat kerja. Sesibuk apa pun pekerjaan saya di kantor, sepagi apa pun saya harus berangkat kerja, saya HARUS memasak sendiri makanan untuk Langit di rumah. Instan food is a big NO! Alhamdulillah ASI saya masih keluar dengan lancar, stock ASIP di rumah pun masih banyak. Sufor is also big NO!

Aktifitas saya di kantor masih sama, dengan kesibukan yang tak pasti. Bulan Juni nanti genap empat tahun saya mengabdi di sini. Perusahaan ini berkembang pesat, bukan lagi perusahaan dengan karyawan sejumlah 22 orang seperti pertama kali saya bergabung di sini, sekarang sudah hampir mendekati 150 orang. Kantor ini baru saja pindah ke gedung baru yang tetangga depannya kerap ramai didatangi para koruptor calon penghuni  sel. Akhir tahun lalu saat para karyawan diliburkan selama dua minggu, saya dan team justru sibuk melakukan pindahan kantor ke gedung baru ini. Mood bekerja saya kadang naik turun, ini tahun keempat saya di sini, rasa bosan sering kali melanda, membuat saya kadang galau dan ingin keluar dari pekerjaan ini.

Banyak hal yang saya rindukan. Banyak sekali! Saya rindu hari-hari dimana saya bisa menyendiri, benar-benar sendiri, mengurung diri sambil merenung lalu menangisi masa lalu. Saya rindu membaca banyak buku dan mendengar banyak lagu yang menginspirasi untuk menulis puisi. Saya rindu menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobrol dengan teman-teman maya yang tidak pernah saya lihat wujudnya, tak pernah saya dengar suaranya tapi kami mengobrol banyak hal dan terasa begitu akrab. Saya rindu berkumpul dengan teman-teman saya yang sekarang ini kebanyakan juga sudah berumah tangga, ngobrol ngalor ngidul dengan mereka dan ketawa ngakak gak berhenti-henti sampai lemas. Saya rindu pergi ke pantai dan jalan-jalan ke tempat yang tidak pernah saya kunjungi sebelumnya. Saya rindu menghabiskan waktu berdua saja dengan Gema di taman, berjam-jam berdiam di sana hanya melihati orang-orang yang lalu lalang. Saya rindu nonton midnight di bioskop. Saya rindu pergi ke Taman Ismail Marzuki, nongkrong di sana sampai hari menjelang pagi. Saya rindu datang ke acara-acara seni dan pentas puisi. 

Saya rindu hari-hari kemarin ketika saya merasa 'bebas', di lain sisi saya menikmati hari-hari saya sekarang sebagai seorang ibu, mengamati Langit tumbuh setiap hari dan tak henti-henti jatuh cinta kepadanya.

Mood menulis saya yang dulu masih pergi entah kemana. Juga dengan berat hati saya mungkin perlu bilang selamat tinggal kepada puisi. Saya sudah tidak menulis puisi lagi, saya pun lupa kapan terakhir kalinya. Produktifitas saya menurun drastis. Sedih, tapi beginilah adanya. Mungkin nanti akan ada masanya lagi. Ketika saya senang kembali merenung, melihat hari-hari kemarin dengan lagu-lagu mellow di telinga. Mungkin nanti akan ada masanya lagi saya kembali menulis puisi di pagi hari, puisi (favorite saya) tentang kesedihan, penyesalan dan cinta yang ditinggalkan.


Just dropping by to say hi, don't be sad everyone. I'll see you again later. :) 


pic from here