Wednesday, October 31, 2012

Berhenti Memikirkan Kesedihan

Kehamilan saya tiga bulan pertama ini berjalan cukup baik dan wajar seperti kebanyakan ibu hamil lainnya. Mual, muntah, pusing hampir setiap hari saya rasakan. Mungkin yang sedikit beda, rasa pusing dan mual saya lebih sering datang malam hari. Atau kalau lagi "kumat", bisa seharian penuh saya merasa mual. Hal ini mengganggu sebetulnya, karena saya seperti orang gak punya tenaga yang maunya tiduran aja. Tapi, nikmati aja proses menjadi ibu. :)

Saya sudah USG akhir minggu lalu. Dari hasil USG ada hal yang membuat saya sedih dan cukup khawatir, karena selain saya sudah bisa melihat adek bayinya di dalam perut bergerak-gerak, ternyata dokter menemukan adanya kista endometriosis di belakang rahim saya. Ukurannya menurut saya cukup besar, meski kata dokternya ini ukuran "nanggung". 

Saya tidak mau memikirkan hal ini terus-terusan, karena ini bikin stress dan sedih banget! Sumpah deh! Dokter bilang (dan berdasarkan hasil saya browsing di internet) kebanyakan biasanya kista mengecil atau bahkan hilang di saat kehamilan. Tapi kemungkinan selalu ada ya kan ya? Jadi dokter minta saya untuk USG lagi bulan depan, untuk melihat apakah kista saya membesar atau tidak. Karena kista saya berisi cairan, kalau ternyata membesar, ditakutkan kistanya akan pecah seiring membesarnya rahim saya. Hiks! :(

Saya berdoa sama Tuhan, semoga penyakit ini tidak membahayakan saya dan adek bayinya. Semoga penyakit ini dihilangkan. Semoga kehamilan saya tidak disusahkan. Pokoknya saya minta yang baik-baik semuanya sama Tuhan. Dan yakin, Tuhan pasti mendengar doa saya! 

Nah, karena saya gak mau stress mikirin tentang ini, jadi saya suka bicara sama adek bayi di dalam perut supaya dia kuat dan tumbuh sehat, biar penyakitnya yang kalah. Dan biar si adek bayi juga gak stress, tiap pagi dan malam selalu saya usahakan untuk membacakan dongeng binatang untuk anak-anak. Buku dongengnya milik saya sendiri. Sejak SD rasanya saya sudah punya buku ini. Jadi waktu beberapa minggu lalu saya pulang ke rumah orangtua, saya ambil buku ini untuk dibawa. Sebelumnya sih saya dan suami selalu ngarang cerita sendiri untuk si adek bayi. Yang suka kacau yah suami saya itu, kadang ceritanya malah aneh-aneh. Terakhir dia cerita, kisahnya tentang Studi Banding Wortel dan Tomat ke Planet Biru. -___-

Nah, kemarin ini ada seorang teman yang kebetulan menghubungi saya, lalu menanyakan "Masih nulis gak?" Waduuuuh, ini pertanyaan bikin jleb deh! Liat aja arsip tulisan saya di blog ini bulan-bulan terakhir, sereeeeeettt....! Iya, saya sudah lama gak nulis puisi dan cerita. Duh, boro-boro. Nulis cerita yang begini-begini aja rasanya malas. 

Iya, jadi saya rasa begini... Saya sudah lama berhenti memikirkan tentang kesedihan. Eeeits, jangan salah paham. Bukan berarti dulu saya sedih melulu yeee, sodara-sodara. Tapi memang dulu, saya sering sekali dengan sengaja membuat pikiran saya "sedih" (meskipun suasana hati sedang senang) hanya untuk mendapatkan feel untuk menulis puisi. Entah itu dengan mendengarkan lagu, membaca puisi lain, membaca cerita, mengingat kenangan atau berimajinasi sendiri. Tulisan-tulisan saya, terutama puisi memang 99% bernuansa muram. Dan keseringan ditulis saat malam hari atau subuh-/pagi-pagi, saat perjalanan pulang/pergi ke kantor, atau saat mau tidur. 

Nah, sekarang? Saya merasa tidak punya waktu lagi untuk "bersedih-sedih hati." Perjalanan saya ke kantor pulang dan pergi lebih cepat; cuma setengah jam, sementara dulu bisa sampai 3 jam dimana saya punya banyak waktu di jalan untuk merenung, mendengarkan lagu dan lalu menulis puisi. Kekurangan waktu itu juga menjadi alasan suami saya, kenapa dia berhenti menulis puisi. Katanya sudah tidak punya waktu untuk membaca dan merenung. Jadi, beginilah... produktifitas menurun! Hiks... :(

Tapi kalau mau jujur, sebetulnya gak produktif menulis itu bikin saya bersedih hati juga lho!


pic from here







Tuesday, October 23, 2012

Rickshaw & Hutong

Rickshaw di kawasan Hutong, Beijing

Naik Rickshaw, becak tradisional China, dan mengelilingi Hutong yang merupakan perkampungan kuno peninggalan bangsa Mongol, menjadi suatu daya tarik wisata yang menarik ketika mengunjungi kota Beijing. Bangunan Hutong yang didominasi oleh warna abu-abu, dan dinginnya cuaca yang ketika itu baru memasuki musim semi, seolah membawa kita ke dalam suasana kota Beijing di masa lalu.


PS: Di posting untuk mengikuti Turnamen Foto Perjalanan Ronde 6
Theme: Kota
Host: Ogi Philardi

Thursday, October 18, 2012

Starving For Travelling

Whaaaa..... 

Hasrat saya untuk jalan-jalan sedang bergelora di dalam dada. Duh... Duh... Duh... Ini akibat dua hari terakhir saya asik bacain blog-blog tentang travelling. Kapasitas kerjaan di kantor yang lagi sedikit bikin saya ungkang-ungkang kaki aja seharian, hasilnya yah begini, saya browsing-browsing internet dan baca-bacain tulisan orang yang asik jalan-jalan.

Ada tiga website yang sumpah bikin saya mupeng semupeng-mupengnya. Hiks! Dua RanselIndohoy dan Pergi Dulu. Ya ampun, nih orang-orang gak punya kerjaan lain kali ya, masa hidupnya jalan-jalan melulu? Saya iri seiri-irinya umat manusia!!! *lebay* :D

Setelah baca blognya Dua Ransel, lebih kaget lagi ternyata. Ini pasangan suami istri, Dina, asal Surabaya & Ryan, warga negara Kanada, yang memutuskan untuk hidup nomaden dari satu negara ke negara lain dan sudah berlangsung hampir empat tahun. Rela menunda untuk punya anak, rela menjual apartment dan seluruh barang-barang miliknya demi "kabur" dari kehidupan sebelumnya yang monoton. *elapkeringet*

Sementara Indohoy terdiri dari Mumun & Vira yang kelilingan Indonesia terus. Saya seharian ini bacain tulisan mereka, lihat foto-foto perjalanan mereka, dan sukses menahan tangis dan gelora membara di dada. Kapan gue bisa jalan-jalan kesana kemari kaya mereka yaaa???

Saya masih temasuk golongan "waras" sebetulnya kalau dibandingkan dengan saudara kembar saya yang rela nabung setengah mati demi bisa menclak-menclok ke tempat-tempat yang mau dia kunjungi. Harap maklum ya, sekarang saya sudah nikah dan ada adek bayi di dalam perut saya yang masih nunggu kira-kira 7 bulan lagi buat nongol di dunia ini. Jadi kalau saya nabung sekarang harus pintar dibagi-bagi, untuk keperluan hidup rumah tangga, untuk calon anak, untuk masa depan, dan terakhir baru buat jalan-jalan. Sementara kembaran saya masih "I'm single and very happy". Fokusnya belum untuk ke jenjang pernikahan, uangnya masih dikumpulin buat jalan-jalan, nonton konser, dan hahahihi...

Meski sadar udah jadi istri dan calon ibu, tapi yang namanya hobby susah untuk dihilangkan. Keinginan saya untuk jalan-jalan kesana kemari kadang masih menggebu-gebu, meski sudah jauh bisa mengontrol diri untuk nahan gak beli tiket-tiket murah. *korbaniklanairasia* 

Sejak SMA rasanya saya mulai senang jalan, mulai cuma dari menyambangi seluruh mall di Jekardah tercintah ini, sampai keluar kota segala. Kalau ada yang namanya study tour, saya rasanya gak pernah skip untuk ikutan, meski pulang jalan-jalan harus bikin makalah. Waktu kuliah dan terutama saat sudah kerja (karena sudah punya uang sendiri) saya makin sering kesana-kemari. 

Kalau diingat-ingat tempat mana saja yang sudah pernah saya kunjungi, lumayan sih, meski masih kalah jauuuuuuhh dengan orang-orang yang blog-nya saya sebut di atas. Hampir seluruh deerah di pulau jawa rasanya pernah saya singgahi, Anyer, Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, Kampung Naga,  Bandung, Bogor, Cirebon, Brebes, Solo, Jogja, Magelang, Pekalongan, Semarang, Pelabuhan Ratu, Tasikmalaya, Surabaya. Bali hampir seluruh kotanya dari selatan sampai utara sudah pernah saya sambangi, meski masih banyak tempat-tempat terpencil yang belum pernah dilihat. Pulau Sulawesi hanya Sulawesi Selatan yang pernah; Makasar, Malino, Bantimurung, Pulau Kayangan. *segituajabelagumei*

Sementara, Indonesia itu dari Sabang sampai Marauke. Apa kabar yang laiiin? Dan belahan dunia sebelah sana? Saya pengen ke Toraja, ke Raja Ampat, ke Pulau Komodo, ke Derawan, ke Wakatobi, ke Ujung Kulon, ke Danau Toba, ke Ujung Genteng, ke Bunaken, ke Kelimutu, ke Bromo, ke Palembang, ke Pulau Weh, ke Ambon, ke Lombok dan masih banyaaaaakkk lagi.

Jadi sekarang mungkin keinginan jalan-jalan tersebut perlu diredam dulu sampai si adek bayi lahir. Dan harus nabung yang rajin biar nanti bisa ajak adek bayi jalan-jalan kesana-sini. :D

pic from here







Tuesday, October 16, 2012

9 Minggu / 11 Minggu ?

Hai hai...
Perut saya mulai membuncit lho... : D

Bayi di perut saya tumbuh semakin besar. Semoga sehat dan baik-baik saja. Saya mengalami mabok parah tiap pagi, dan malam jauh lebih parah lagi. Rasa malas menggelantungi seharian. Malas mandi, malas bangun, malas masak, malas nyuci piring, malas nyapu, malas ngapa-ngapain. Sampai dandan pun malas. Untungnya saya punya suami super sabar dan baiiiiiiikkkk bangeeeettt... hehehe *mujimujisuamisendiri*

Suami saya paling hobi ngegeret-geret saya ke kamar mandi sekarang untuk nyuruh mandi. Tapi juga rajin bikinin susu tiap pagi dan malam, mau nyuciin piring dan baju, plus nyapu-nyapu, terutama kalau saya lagi "kumat" mualnya. Aaah, cintaa deh sama kamuuh. :-*

Sementara tantangan terbesar saya selama kehamilan ini adalah GAK BOLEH MAKAN MIE!!! Saya sih gak pernah dengar orang hamil gak boleh makan mie. Ya kalau mie instan gak boleh banyak-banyak karena MSG nya kali, tapi kalau mie yang lain masa gak boleh sih? Tapi karena waktu pertama kali ke bidan, dan si ibu bidan bilang "selama hamil gak usah makan mie dulu lah, banyak cerita pokoknya mie itu ga bagus." Maka, terdoktrin lah suamiku itu untuk melarang makan mie. Dan saya selalu ngomel sama orang-orang kantor kalau ada yang masak Indomie Goreng di pantry. Wanginya itu nyebar keseluruh kantor.  Itu namanya kagak menghargai bumil tauuu!

Rencana saya untuk cek kandungan dan USG masih menunggu sampai awal bulan depan. Saya masih bingung menentukan ke RS mana atau tetap di bidan. Dengar banyak cerita dari teman dan banyak baca di internet, kadang saya ragu jadinya untuk ke RS kalau bukan untuk USG. Tapi bulan depan ini rasanya saya memantapkan hati untuk ke RS dulu karena mau di USG untuk memastikan usia kandungan saya.

Awal pertama kali saya ke bidan dan dinyatakan hamil, kata bidannya kandungan saya sudah jalan 5 minggu. Nah, tapi saya dua kali ngecek lewat kalender kehamilan di blog "Tanya Dokter SpOG" dan lewat kalendar untuk kehamilan di Daisypath, berdasarkan tanggal periode terakhir saya menstruasi, dua-duanya menyatakan usia kehamilan saya lebih tua 2 minggu daripada yang dikatakan bidan. Saya sih sekarang jadinya meyakini usia kandungan saya memang lebih tua 2 minggu, tapi untuk lebih pastinya awal bulan depan saya mau di USG.

Dan karena saya pelupa, kalendar kehamilan dari Daisypath saya download dan pasang di desktop laptop kantor dan saya juga pasang di blog ini. Jadi saya selalu ingat sudah berapa hari usia kandungan saya.


ini dia kalender dari Daisypath, lucu kan?!





Thursday, October 11, 2012

Celaka

Sudah dapat yang kamu mau, kan? Senang?
Sekarang, aku lebih senang ...


pic from here

Karma handles revenge better than I would.