bertanyalah ia adakah akan bahagia
yang ditunggunya di danau itu, kering sudah
kilaunya padam, tenggelam pada dinginnya banyu
kemana kau, Elang?
aku Bidadari tak takut terbang tinggi
tak takut sayap sayap patah
tak ngeri luka hati
sinarku sudah di batas sepi
padam saat senja di tepi jurang
sudi kah ia terjun mati
adakah surga pada dasar lembahnya
tak bertepi
sinarnya akan perlahan pudar
terbelenggu patriarki
jika ia benci, hanya ada resiko mati
laksana rama-rama terbang tanpa warna
ibarat terbit mentari pada awan mendung
tak ada indah surga dunia
aku akan rela...
tetap di sini
hiraukan petuahmu, wahai Elang
lupakan Bunda berkata-kata
jika di akhir hanya ada sesal dan air mata
aku rela...
biarkan danau itu beriak lagi
walaupun pijar mentari gelap tenggelam
saat senja padam di tepi jurang
26 April 2009
No comments:
Post a Comment