Sunday, May 16, 2010

Dulu, Sebelum Mengenalmu


Dulu, aku senang menyendiri di rumah.
Duduk di depan laptop, menulis puisi.
Tak ada bunyi radio atau televisi.
Dan aku tahu diluar awan mendung dan hujan turun agak deras.
Senandung jarum-jarum gerimis saja yang menemani sendiriku.
Sambil berkhayal, bermimpi-mimpi, bermain-main dengan inspirasi, dengan kata-kata yang dulu sering kujumpai. Tepatnya, datang sendiri bersamaan dengan sepiku dan hujan yang gerimis.

Setelah berhenti, biasanya aku senang berdiri di depan pintu. Melihat daun-daun pohon mangga di halaman tetangga basah dan mencium bau tanah.

Mengingat dia atau dia dia yang lainya.

Itu saja, aku bahagia.
Itu saja. Dulu, sebelum mengenalmu.

No comments:

Post a Comment