Monday, May 9, 2011

Tikus Got

terserah mau anggap tulisan saya yang kali ini apa. iya, saya sedang emosi jiwa. kalau nada bicara saya terdengar sarkastis, saya tidak peduli. biar saja! tulisan ini luapan emosi saya kepada orang keparat yang senangnya makan hak orang lain. dasar tikus got! kapitalis rendahan!!!

uang sebesar Rp 216.250 tidak mau dikeluarkan untuk pembayaran overtime office boy yang bekerja dikantor ini. yang datang selalu lebih pagi darinya, dan pulang lebih larut darinya. ini memang bukan uang saya, tapi saya emosi sekali karena hal ini. salah satu tanggung jawab saya bekerja di kantor orang keparat ini adalah mengurus uang lembur untuk para office boy atau office girl setiap bulannya. sejak pertama kali saya diberi tugas ini saya sudah merasa ada yang tidak benar dalam hitung-hitungan uang lembur untuk mereka. tapi berurusan dengan beberapa oknum yang tingkah lakunya tidak jauh bedanya dengan setan alas, membuat saya tidak bisa bertindak banyak selain mengikuti maunya.

pagi ini saya dipanggil oleh bagian keuangan. ia mengatakan bahwa boss besar saya yang tidak punya manner itu, mencoret-coret lembar hitungan uang lembur yang saya buat akhir bulan lalu dan tidak setuju mengeluarkan uang lembur tersebut untuk seorang office boy. saya tanya alasannya apa? saya bilang hitung-hitungan seperti itu sudah saya buat sejak hampir setahun lalu dan tidak pernah dipermasalahkan. formnya, keterangannya, perinciannya bahkan tidak ada yang saya ubah. lalu kenapa sekarang tidak mau mengeluarkan uang sebesar Rp 216.250 itu? tapi tak ubahnya orang tolol, pekerja di bagian keuangan itu hanya bilang tidak tahu. saya keluar dari ruangannya sambil mengumpat, "apa sih yang benar dari perusahaan ini? gak pernah jelas aturannya!"

salah seorang rekan kerja saya yang berada dalam satu tim kemudian menghampiri saya. dia bilang, si boss ga mau nama office boy itu dicantumkan dan dia juga tidak mau nama besarnya dicantumkan dalam lembar itu. saya tanya kenapa? bagaimana bisa saya tidak mencantumkan nama besarnya yang terhormat namun busuk itu, kalau setiap bulan saya harus memohon approval terlebih dulu darinya sebelum lembar hitungan uang lembur itu saya serahkan ke bagian keuangan? bukankah dulu dia yang selalu bilang semua uang yang keluar harus melewati persetujuan dia terlebih dahulu? teman saya hanya bilang, "ya kemarin kan ada email tentang perhitungan uang lembur itu, jadi yang ini salah, makanya dia ga mau keluarin uangnya. gak mau ada namanya di situ, takut salah." sekadar informasi, lembar uang lembur itu dicoret tanda silang besar dengan pulpen merah, padahal jelas-jelas tanda tangannya sudah tertera di sana. keparat tolol!

sebulan yang lalu ada HR Manager yang baru di kantor. perubahan besar-besaran terjadi untuk kantor yang carut marut aturannya ini. saya tahu ada oknum-oknum tertentu yang jelas-jelas tidak senang atas kehadiran orang ini, karena merasa terusik mungkin. sebab pekerjaan mereka yang jelas-jelas salah selama ini, yang selama ini aman-aman saja dibawah naungan boss besar brengsek itu, sekarang seolah dipreteli satu-satu dan terkesan disalahkan. saya tidak heran.

minggu lalu saya mendapat email mengenai peraturan perhitungan uang lembur bagi karyawan yang jelas diatur dalam Undang-Undang Tenaga Kerja dari HR Manager yang baru itu. email ditujukan untuk saya, bagian keuangan dan sang boss besar. sorenya saya lihat ada perang mulut di dalam ruangan boss saya itu dengan HR Manager. kesimpulannya adalah sang tikus got merasa keberatan untuk membayar uang lembur karyawan sesuai peraturan yang berlaku itu. terlalu besar mungkin hingga dia takut perusahaannya bangkrut kemudian dia jatuh miskin dan harus tinggal dipinggir rel kereta seperti gembel. 

sekarang dia tidak mau mengikuti peraturan yang benar dari HR Manager itu, tapi pagi ini dia tidak mau mengeluarkan uang lembur juga dengan hitungan yang lama, tidak mau namanya tercantum di lembaran itu. karena apa? karena tau dia membuat peraturan yang salah? takut dipersalahkan? lalu maunya apa? tidak membayar uang lembur para pekerja itu sama sekali?

saya menulis ini sambil menunggu meeting senin pagi selesai. saya akan menghadap langsung saja kepada HR Manager biar tahu apa yang harus saya perbuat. kalau nanti tikus keparat itu mau mengamuk, silahkan saja. peduli setan!!!




No comments:

Post a Comment