Pernah

pernah kuletakkan segala titik-titik percayaku di genggamanmu. menjadikanmu satu-satunya ayunan di taman hati.* tapi inginmu yang tak genap meletakkan aku di sudut dengan isak tak terdengar. tiba-tiba semua cerita senyap.

kau lantas hilang. tenggelam pada salah yang mungkin kau sesali atau apa entah. sementara aku sibuk membunuhmu, kenangan. memunguti satu-satu lagi keping hati yang kau ceraikan.

kemana lagi harus kulambungkan mimpi, yang sungguhnya kau tahu tak perlu hingga ke langit ketujuh, ketika tanganmu membelah, melepaskan genggaman. runtuh segala harap yang telah dititipkan. amnesia mungkin menjelmamu. lantas kurelakan saja segala janji. sebab sia-sia segala bunyi.

maka, sudah saja. kita pergi sendiri-sendiri. jadikan pusara jalan yang pernah kita tapaki bersama.



Bekasi, 1 Mei 2011

* Dari puisi Nozqa - Memostory #1: Titik