Saturday, May 14, 2011

Ketika Suatu Pagi Begitu Menyakitkan

ribuan tanda tanya berterbangan
hinggap di kepala, pada helai-helai rambutmu
yang kelam. lalu merayap ke dada.
kenapa sesak ini lagi?
sembilu yang dikirimkan dalam tawamu
seolah tak mengerti rasanya
sakit hati, yang betah tinggal di dalam rumah
yang ku sebut hati.

ada rahasia yang seharusnya tak perlu
di dengar telinga
ketika burung pagi masih asik bernyanyi
terbang dalam gugusan
sementara angin sepoi
aku jatuh
dalam lubang yang digali
kesakitan tak terperi

saat kubuka mata
kenapa langit di timur
mendadak abu-abu



Jakarta, 12 Mei, 2011


No comments:

Post a Comment