Tuesday, May 3, 2011

My Best Friend's Wedding #1

kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta
(Cahaya Bulan - Ost. Gie)

Akhirnya perempuan ini nikah juga! Kalau ingat perjalanan cinta teman saya yang satu ini, riibeeeett bener rasanya, hehehe... Ribet mulai dari kisahnya, ribet dari keputusan ini itunya, ribet dari persiapannya, dll. Seperti yang sejak dulu dijuluki teman-teman kuliah untuk perempuan yang satu ini : Misri a.k.a Miss Ribet.

Masih gak percaya kalau hari Sabtu (30/4) lalu, Dhiesta akhirnya nikah juga dengan Divi. Saya cukup tau kisah perjalanan cinta mereka sejak kuliah, sejak pdkt-an dulu, gak gampang memang. Saya gak mau menulis terlalu banyak apa yang telah diceritakan Dhiesta kepada saya dalam tulisan ini. Ada hal-hal yang saya pikir tetap harus disimpan saja. Tapi inilah sedikit cerita saya untuk kisah mereka.

Dhiesta dan Divi sudah kenal sejak SMA, tapi pdkt dimulai saat dibangku kuliah, saya lupa tepatnya semester berapa. Saat itu Divi masih punya pacar, ooopss... tapi kalau jodoh memang tak lari kemana. Setelah putus dari pacarnya, mereka jadian deh. Saya gak pernah lupa kisah "jam tangan & Toblerone" itu. Dulu Dhiesta pernah cerita saat nge-date pertama kali (atau kalau tidak salah waktu itu hari Valentine), Divi memberikan dia hadiah Toblerone dan jam tangan, tapi singkat cerita mereka bertengkar kemudian Dhiesta mengembalikan semua hadiah itu ke Divi saat diantar pulang. Tapi keesokan paginya, Dhiesta menemukan ternyata Toblerone dan jam tangan itu diletakkan Divi di depan pintu rumahnya. Setelah cerita itu rasanya saya cuma abis-abisan ngeledekin dia karena setelah berantem dan mengembalikan hadiah itu, dia pun masih mau pakai lagi jam tangan itu ke kampus setiap hari.

Menjelang Lebaran tahun lalu Dhiesta cerita bahwa orangtua Divi akhirnya sudah menyetujui hubungan mereka berdua. Dhiesta dan Divi berbeda keyakinan itu yang merupakan kendala terbesar dalam hubungan mereka. Makanya saya gak heran bagaimana gembiranya Dhiesta saat cerita waktu itu. Akhirnya waktu lebaran Dhiesta diajak mudik ke Jogjakarta untuk ketemu keluarga besar Divi. Gimana ribet dan hebohnya plus deg-deg-annya dia waktu mau ketemu keluarga Divi yang mulai dari sesepuh sampe bocah-bocah pitik gak perlu saya ceritain lagi. Riiiibeeeeettt aja judulnya, hehehe... 

Pulang dari Lebaran itu dia bilang sudah akan menyiapkan pernikahan untuk bulan February. Buseeeet, ngebuut banget saya pikir. Tapi ternyata rencana untuk bulan February itu mundur ke akhir April. Segala lika-liku bagaimana ribetnya dia menyiapkan pernikahannya bisa dibaca di blognya. Semua persiapan dia ceritakan di sana. Tapi yang namanya orang mau menikah ada saja cobaannya, maka saya sering kali harus juga siap pasang jempol (karena seringnya Dhiesta curhat lewat BBM) untuk menanggapi ceritanya.

Setelah sekian banyak keraguan yang mampir, kebimbangan yang tak bosan menjadi hantu,  dan segala cobaan yang dia hadapi untuk hubungan ini. Saya berbahagia untuk Dhiesta dan Divi karena akhirnya Tuhan mempersatukan mereka.










2 comments:

  1. aku juga masih ga percaya kalau akhirnya mereka bisa "menyatu".. kalau inget berantem hebatnya mereka dulu waktu kami pergi bareng-bareng ke jogja, beeeuuhhh bener-bener deh masih ga nyangka mereka bs melalui itu semua.. May they'll always be blessed! :)

    ReplyDelete