Saturday, July 24, 2010

Penebusan Dosa




Pagi ini aku terbangun. Ada rak buku di depan kasurku.
Penuh. Berjejer-jejer penuh debu.
Seketika aku merasa penuh dosa.

Aku berdoa:

Tuhan, ampunilah dosa-dosaku. Dosa terhadap buku, yang tak tersentuh, yang tak terbaca, karena alasan tak ada waktu.
Tuhan, maafkan aku. Jika kuhiraukan rak buku itu, diselimuti debu.
Padahal setiap hari, setiap waktu selalu dapat kusinggahi.

Tuhan, ampunkan lah dosa-dosaku. Sebab membeli buku, namun selepas itu aku hanya berlalu.


Rak buku ku...
Maafkan ya, membiarkanmu penuh, dengan debu. Tak tersentuh kulitmu dengan jari-jariku. Tak sempat ku memaknai arti dirimu.

Pagi ini aku terbangun. Ada rak buku di depan kasurku. Penuh. Beberapa masih tersampul, belum terjamah maknanya.
Kupandangi lekat-lekat rak buku itu. Ada buku yang hampir dua tahun lalu kubeli, namun sampul plastiknya saja masih rapih.
Bagaimana bisa?

Pagi ini aku terbangun.
Ada rak buku di depan kasurku.
Aku merasa berdosa, seketika.

Tuhan, ampunilah dosa-dosaku!

"Aku mandi dulu, hari ini untuk Clara Ng saja dulu. Yang lain, aku janji, akan menyusul."

No comments:

Post a Comment