ketika awan mendung, aku akan berlari keluar, bertelanjang kaki dan menari bersama rinai hujan. Dalam basah akan kutemukan inspirasi, maka pada kata-kata ini kukristalkan dingin kisahnya
Wednesday, July 7, 2010
Dan Malam Itu Aku Cemburu
"Kangeeeeeenn...."
"Halah, kemarin malam aku tunggu gak muncul-muncul juga. Katanya mau ngobrol,aku tunggu sampai jam 2 pagi tau."
"Maaf banget ya, aku mendadak ada acara farewell teman, sampai jam 3 pagi."
"Mesti sama pacar, aku dicuekin. Sudah jam 2 pagi ga nongol juga akhirnya aku menyerah. Pasti sampai pagi ga akan muncul. Ternyata kalah sama pacarnya."
"Maaf ya, aku kira kamu ga online juga. Pagi-pagi waktu aku online lagi, ga ada pesan yang tertinggal sama sekali, jadi aku pikir pasti kamu juga ga online."
"Aduh, selalu begitu. Mana mungkin aku tidak tinggalkan pesan. Aku tulis kok!"
"Aku ga terima, makanya aku kira mungkin dirimu ga online juga."
"Mana mungkin aku ga menunggu kamu."
"Aku ga bisa online kalau sedang bersama dia, kan tau."
"Foto teman-temanmu manis-manis juga."
"Foto dimana? Liat dimana? Memang senang sama yang manis-manis kan? Huu..."
"Lha itu, foto di tampilan YM-mu. Yang bertopang dagu siapa namanya?"
"Oh, mita. Baru putus dia."
"Maauuuu...."
"Dasaaaarr..."
"Habis mengejar dirimu tak pernah dapat."
"Tidak pernah aku merasa dikejar"
"Ada Facebook nya? Biar bisa lebih lama kupandangi. Kukekalkan di hatiku."
".... Aku malas jadi mak comblang! Cari saja sendiri!"
"Kalau mei gak ikhlas aku tidak akan lakukan."
"Lakukan saja! Aku ikhlas."
":)"
"Nyebeliiiiin.... Aku mau tidur aja. Cari saja namanya "Marhamy Paramita. Biar bisa dilihat lebih lama dan dikekalkan di dalam hati!!"
"Lho, kok jadi serius gitu? Mei... aku bercandaaaaaa. Ya tuhaaann!"
"Aku puasa ngomong."
"Mei.. kok gitu siy? Kok jadi serius gini? Tegaaaaa..."
"Males ngomong, bikin bete!"
"Tadi aku cuma bercanda, kok jadi serius gitu. Kaya gak kenal aku saja."
"Justru kenal. Makanya gak heran."
"Aku mau bikin kopi dulu, sambil menyusut airmataku."
"Aku juga mau bikin kopi dulu, sambil ngepelin lantai yang basah karena airmataku."
"Mei malam ini sensitif sekali. Kenapa?"
"Memang selalu begitu. Seperti tidak kenal saja."
"Mei kenapa?"
"Gak papa. Bikin kesel. Dasar gombal, penggoda."
"Kapan aku menggoda? Menggodamu saja tidak pernah. Tidak berani merindu dan menyayangmu."
"Memang bukan aku tapi perempuan-perempuan lain."
"Mei, apa tidak ingat dulu aku selalu yang menasehatimu dengan marah-marah ketika kau bercerita dengan lelaki itu. Memarahimu seperti orantua.Bukan kah aku yang selalu melarangmu? Tidak kah kau bisa lihat di situ ada sakit hati dan cemburu. Karena aku takut kehilanganmu."
"Maaf ya."
"Maaf untuk apa? Tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku yang salah, bercanda di waktu yang tidak tepat."
"Maaf karena kata-kataku tadi."
Malam ini, aku tidur dengan airmata.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment