Wednesday, June 15, 2011

Tanpa Diundang

Kutulis ini untuk seseorang. Yang kepadanya ingin kutitipkan masa depan. Seseorang yang datang tiba-tiba tanpa diundang.*


Lelaki yang mengirimkan senyuman setiap hari, di sela-sela pagi, di antara detik yang gulir, atau ketika senja yang jingga menyambut malam. Lelaki yang datang sebagai kiriman Tuhan, sebagai hadiah. Sosok yang hadir tanpa pernah kubaca isyaratnya. Tiba-tiba saja ia di sini, padaku menjelma. Tak sekedar hinggap tapi membuat sarang.

Dengannya segala mendadak penuh tawa. Langit berhias pelangi dan setiap hari menjadi musim semi. Padanya kuletakkan lagi segala percaya. Menumbuhkan tunas-tunas baru yang pernah beku dan membiarkannya menjulang, merimbun helai-helai penuh cinta. 

Lelaki yang membaca puisi di dini malam perjalanan kami, di dalam dekapan, di antara angin dingin yang menghembus. Dan kata-katanya menjelma selimut, menghangatkan. Laki-laki yang menyebutku perempuan bermata kaca dan selalu meminta cerita.

Laki-laki yang mengatakan tetap sayang meski aku izin untuk bertingkah menyebalkan seharian.

Dan tidak akan kulupakan sebuah malam. Di atas gedung itu, ketika Jakarta dipandang dalam gelap yang berkilauan. Ketika suka diucapkan hanya sebagai pernyataan. Sorot matanya. Lalu, senyumnya. Dan malam dihabiskan pada ramainya sebuah taman kota.

Tak pernah kubaca isyarat. Tanpa diundang. Tiba-tiba saja kau menjelma padaku.


I love you like never before....



* Dari The One-nya Mba Enno

No comments:

Post a Comment