Friday, June 24, 2011

Harimau-harimau Mimpi

Oleh: Jorge Luis Borges*


Pada masa kanak-kanak aku adalah seorang pemuja berat harimau – bukan jaguar, “harimau” bertotol-totol yang mendiami pulau-pulau mengapung dengan enceng gondok sepanjang Parana dan keliaran Amazon yang membelit, tetapi harimau sebenarnya, turunan Asia yang berloreng-loreng, yang hanya dapat dihadapi oleh para tentara, dari sebuah benteng di atas gajah. Aku dapat berdiri berjam-jam di ujung, di depan sebuah kurungan kebun binatang; aku dapat memeringkatkan ensiklopedi yang tebal dan buku-buku sejarah alam dengan kemegahan harimau-harimaunya (aku masih ingat gambar-gambar itu, aku yang tidak dapat mengingat tanpa kesalahan pada sebaris alis wanita atau senyuman. Masa kanak-kanakku berkembang, harimau-harimau dan hasratku pada mereka memudar, tetapi harimau-harimau itu masih ada dalam mimpi-mimpiku. Dalam laut bawah tanah atau dalam kekacauan, harimau-harimau itu tetap bertahan. Ketika aku tidur aku diseret ke satu mimpi lainnya, dan tiba-tiba aku menyadari bahwa harimau itu hanya sebuah mimpi. Pada saat yang bersamaan, aku sering berpikir. Ini adalah sebuah mimpi, sebuah pengalihan murni dari keinginan dan karena aku mempunyai kekuatan yang tak terbatas, aku akan mengeluarkan seekor harimau.


Oh, ketidakmampuan! Mimpi-mimpiku tidak pernah tampak melahirkan mahluk yang sangat aku harapkan harimau tak menampak, selain harimau yang mengering dan tampak lemah, atau tak mempunyai kemurnian tingkah laku atau dengan bentuk dan ukuran yang dapat diterima, atau harimau itu, secara bersamaan berkelebat sebentar saja, atau tampak lebih mirip seekor anjing atau burung, dibandingkan seekor harimau.

picture from here


*Penulis Argentina, dianggap salah satu tokoh sastra terbesar abad 20. Cerita di atas diambil dari kumpulan cerpennya "The Aleph."

No comments:

Post a Comment