Tuesday, August 3, 2010

Space Yourself!

Tulisan di bawah ini saya kutip dari Kompas, 1 Agustus 2010. Tulisan merupakan karya Samuel Mulia.



Teman saya bercerita kalau pacarnya suka sekali memeriksa akun Facebook, telepon seluler, dan BB-nya tanpa seizin dirinya. Ia bahkan tak segan-segan bangun pukul 03.00 hanya untuk melakukan kegiatan cek dan ricek itu. Teman saya melanjutkan ceritanya. "Pacarku itu posesif banget, Mas."

Privasi itu bermakna ruang pribadi dan mengandung sesuatu yang rahasia. Artinya, ruang yang tak diganggu dan tak berhak diganggu oleh siapa pun. Ruang yang dikuasai oleh saya dan anda sendiri. ...Mau nanti ruangnya dibakar, dilukis, didiamkan saja, itu urusan saya dan anda. Tak ada seorang di luar itu yang berhak mencampur adukkan dan tidak setuju karenanya, dan berkata dengan mudah itu tidak bermoral. Lah, wong katanya a space to yourself dan rahasia, yaaa... enggak perlu ada persetujuan siapa pun, bukan?

...kasus yang pertama mungkin karena cemburu dan si pacar memang jenis yang tidak setia sehingga ketakutan kalau ketidaksetiaan itu terjadi pada pasangannya sendiri. Katanya cemburu itu timbul karena ada cinta di dalamnya. Itu saya tak mengerti. Buat saya itu manipulatif. Wong cinta, kok cemburu? Cinta itu baik, cemburu itu tidak baik. Jadi, cemburu itu bukan timbul dari rasa cinta, tetapi dari rasa tak percaya. Tak percaya kepada diri sendiri dan tak percaya kepada pasangan hidup, maksudnya.

Adalah hak setiap orang memiliki ruang dan rahasianya sendiri. Kalau ada yang mengganggunya atas nama cinta, atas nama uang, dan atas nama apa pun, mungkin itu menunjukan, kalau yang mengganggu lupa bahwa di dunia ini orang harus saling menghormati. Atau mungkin, ia sendiri tak tahu apakah masih perlu menghormati dirinya sendiri.

1 comment: