"Melakukan apa pun dengan seorang teman (atau lebih) selalu menyenangkan, setidaknya begitu bagiku." 
Sedang menyadari sesuatu. Belakangan ini saya makin meminati menonton pertunjukan teater/drama musikal (pembacaan puisi dan diskusi buku juga sebetulnya).  Melihat pertunjukan di atas panggung, melihat orang menjadi gila saat  latihan, melihat foto-foto pertunjukan teater membuncah rasa semacam  excited dalam diri saya. Entah bagaimana. Ini timbul sebagai kesenangan baru. Atau mungkin juga bisa  dibilang sebagai alasan lain saya sedang mencoba mengganti rutinitas  waktu luang kepada sesuatu yang lebih berasa seni, sastra, budaya dan beredukasi  sekaligus. 
Dulu saat masih di kuliah saya selalu senang jika  ada pertunjukan teater di kampus. Kebetulan tidak jarang pula diadakan  acara semacam itu. Sekarang karena pekerjaan membuat saya tidak semudah  membalik telapak tangan untuk datang ke kampus hanya untuk menikmati  hal-hal itu lagi. 
Boleh dibilang pertunjukan drama musikal  sedang in, naik daun, nge-trend, gaul, eksis, (halaaah...!) di Jakarta.  Setelah Onrop dan Laskar Pelangi (yang dua-duanya gak bisa saya tonton)  kemudian disusul Jakarta Love Riot dan yang akan datang segera bulan Mei  ini, Ali Topan. Saya menyadari satu hal lagi. Kenapa setiap saya datang  ke pertunjukan teater/drama musikal teman saya selalu sama ya?! 
Seperti  lagu The Sisters, Kamu, kamu, kamu lagi.... Yup, there she is, my  partner in fun: Shanti Hapsari aka Santrut alias Neng Santo. Kalau pergi sama si eneng yang satu ini, meskipun cuma berdua rasanya seru-seru saja. Beberapa  kali ada pementasan teater/drama musikal, saya seperti otomatis  menghubungi Shanti untuk menemani nonton. Dan kok rasanya dia  gak pernah menolak. Pun, dia senang "colek-colek" saya kalau lagi ada  teater/drama musikal yang mau ditonton. Walaupun cuma berduaan tapi kami senang-senang saja.
Sejak akhir bulan February lalu, setiap hari Sabtu saya selalu ada "acara" dengan Shanti. Iya, sudah sebulan ini saya selalu menghabiskan dengan dia setiap Sabtu. Tepatnya, sejak saya putus. Shanti selalu ada menemani saat weekend saya. Mulai dari ke Bali, jalan-jalan ke museum, ke perpustakaan, ke kampus, cari-cari buku di pinggir rel kereta api, ke mall, kecuali weekend kemarin. Hanya dengan dia rasanya saya jadi begitu banyak bercerita.
Kembali pada pertunjukan-pertunjukan teater yang kami tonton berdua, saya jadi ingat waktu ada pertunjukan  Petang Kreatif (pertunjukan teater dari setiap jurusan di FIB) di kampus  saya beberapa bulan lalu, Shanti gak bisa datang dengan saya dan  teman-teman lain ke kampus, meski waktu itu rasanya sudah saya paksa datang dech. Tapi anehnya pertunjukan-pertunjukan di luar kampus  dia selalu ada disamping saya, setianya seperti seorang pacar, hahaha! 
Dan ini adalah sejumlah pertunjukan teater/drama musikal yang saya dan Shanti telah tonton:
Pementasan  di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) yang digelar November 2010 lalu  dipentaskan oleh Teater Bejana. Saya datang dengan Shanti ke sana karena  teater ini karya seorang dosen kami, Asep Sambodja, yang waktu itu  terbaring sakit karena sakit yang dideritanya. Pertunjukan ini sekaligus  menggalang dana untuk beliau. Pak Asep berpulang ke rahmatullah tidak  lebih dari sebulan setelah teater ini sukses diselenggarakan.
2. Sketsa Robot Ver. 2.0
Dimainkan  oleh Teater Sastra UI, di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada  bulan November 2010. Waktu itu tidak hanya berdua dengan Shanti. Tapi  saya datang dengan Ena dan pacar (waktu itu statusnya masih pacar) dan  Shanti datang dengan (ehem, batuk dulu aah...) Bang Havis (yang  statusnya mantan sejak dulu, haha!). Salah dua pemainnya adalah Yudhi  Soenarto dan Fadli Zon.
3. Jakarta Love Riot
Usaha mati-matian  untuk dapat tiket pertunjukan ini. Saya menelpon tiket box tepat sehari  setelah melihat wawancara beberapa pemain dan produser pertunjukan ini  di sebuah statiun televisi swasta dan hasilnya tiket sudah hampir sold  out. Dari beberapa hari pertunjukan, saya dan Shanti hanya punya satu  tanggal yang sama untuk melihat JLR. Dua tiket di balkon, hanya itu yang  tersisa, yang mau gak mau kami beli juga. Sempat tertukar dengan dua  tempat duduk di kelas VIP dan duduk di sebelah laki-laki yang mirip  Marty L (meski akhirnya di depak kembali ke balkon), saya menikmati  sekali drama musikal yang dimainkan Eki Dance Company dan sejumlah artis  ibukota di GKJ, Februari lalu.
Saya dan Shanti masih punya  rencana untuk menonton beberapa pertunjukan teater/drama musikal ke  depan. Beberapa diantaranya:
1. Ali  Topan, drama musikal yang akan dimainkan di GBB, TIM bulan April ini.  Saya sudah cek harga tiketnya. Mahalnya ruuaaarrrr biasaaaaa.... (Bahkan  untuk balkon saja Rp 200.000)
2. MacBeth oleh ROAD Teater akan  dipentaskan di GKJ bulan Mei mendatang. Saya sebetulnya sudah pernah  melihat pertunjukan karya William Shakspeare ini di GBB  tahun lalu, tapi dimainkan oleh Teater Sastra. Kali ini tidak menjadi prioritas. 
3. Perempuan  Pilihan Dewa, karya anak-anak Teater UI - teater yang sempat dipimpin  Pak Asep. Saya sudah pesan tiga tiket untuk pertunjukan tanggal 7 Mei.  Jajang juga akan ikutan nonton dengan kami nanti.
4. Drama  musikal dari para mantan Abang dan None Jakarta, Sangkala 9/10. Akan main  di Teater Besar, TIM di bulan Mei juga. Kinan, teman kuliah dan juga merupakan finalis None Jakarta Utara tahun 2007 akan main dalam pertunjukan ini. 
Empat pertunjukan yang kalau semua dituruti lumayan menguras kantong, hehehe! Bagi yang mau ikutan nonton bareng kami, ikut seru-seruan, silahkaaan...
|  | 
| Di Graha Bakti Budaya, TIM, saat pementasan Sketsa Robot Ver. 2.0 | 
----------------------------------------------------------------- 
*tulisan iseng-iseng saat gak ada kerjaan di kantor. 
 
No comments:
Post a Comment