Friday, March 4, 2011

Bali Day #2 - Ubud, I wanna live here forever

Perjalanan pagi ini dimulai menuju Ubud. Saya sudah bangun dari jam setengah enam pagi tapi yang lain masih sibuk ngorok. Mereka baru mulai melek mata jam setengah tujuh. Padahal kan kemarin malam saya yang tidur paling larut. Dasar keboo... Hehe! Pagi ini dari hotel kami langsung menuju kosan si Mamat di Sanur untuk jemput Anda. Dari sana perjalanan lagsung dilanjutkan ke Ubud. Begitu memasuki wilayah Ubud saya langsung jatuh cinta setengah mati deh. Saya rela diasingkan di sini. Sumpah! Hehehe....

Tujuan kami pagi ini adalah Museum Antonio Blanco. Saya belum pernah ke sini sebelumnya. Anda bilang tempat kosnya yang lama ga jauh dari sini. Duh, saya pengen tinggal di sini saja selamanyaaaaa.... I won't have time to be bored! Tempatnya tenang, bersih, dan suasananya bagus banget. Cocok nih buat tempat pelarian. Jadi ingat BBM Friska malam sebelum saya berangkat ke Bali. Dia bilang, "semoga suasana Ubud bisa membawa ketenangan di hatimu."

Salah satu sudut jalanan menuju Museum Antonio Blanco - Ubud
Kami turun tepat di dekat sebuah pura. Di depannya ramai orang-orang sedang menyiapkan ogoh-ogoh karena sebentar lagi hari raya Nyepi di Bali. Di dekat sana ada semacam balai terbuka, banyak anak-anak kecil latihan menari. Semuanya laki-laki. Sementara saat kami masuk ke depan pura yang ada di sebelahnya, di halamannya juga sedang ada latihan menari. Yang di sini justru semuanya anak-anak perempuan. Ini salah satu hal yang saya selalu cinta dari Bali. Sebanyak apa pun budaya dari luar yang masuk, sebanyak apa pun orang asing yang tinggal di sana, masyarakat bali masih saja memegang kuat tradisi dan budayanya. Coba bayangkan Jakarta, dimana bisa kalian lihat anak-anak kecil menari tradisional setiap waktu? 

Sebelum ke Museum Antonio Blanco saya dan teman-teman makan dulu di sebuah tempat makan yang ada di salah satu gang kecil di sana. Meski cuma gang kecil tapi penuh dengan butik, restoran, dan rumah-rumah untuk home stay. Anda bilang waktu Ubud Writers and Readers Festival 2010 kemarin salah satu acaranya diselenggarakan di gang ini. Ada juga cafe yang Anda tunjukan kepada saya, katanya setiap minggu sering diadakan acara diskusi sastra di sana. Sounds cool, isn't it?

Selesai makan kami terus ke Pasar Ubud, belanja sedikit dan kemudian langsung ke Museum Antonio Blanco. Tempatnya bagus sekali. Sayang sekali di dalam museumnya dilarang mengambil foto. Tapi di museum ini ada Belih yang baik sekali mengantarkan kami sejak awal. Mulai dari memberikan welcome drink, menemani kami berfoto-foto dengan burung-burung di taman museum itu, sampai mengantarkan kami ke dalam melihat-lihat lukisan. Belih ini rela menjadi fotografer buat kami yang narsis foto-foto melulu. Kadang saat sedang mengambil gambar dia cekikikan sendiri melihat tingkah laku kami.

Selepas dari Museum Antonio Blanco kami sempat makan nasi campur di salah satu warung, masih di sekitar Ubud rasanya.Selesai makan siang perjalanan berlanjut ke Pasar Sukowati, dan kemudian lanjut ke Pantai Padang-padang. Pantai ini mungkin sudah makin ramai dikenal turis. Letaknya yang agak tersembunyi, kata Anda pantai ini sepi biasanya. Tapi hari ini beda total sama cerita Anda. Ramai sekali!!! Banyak turis yang berjemur di sana, banyak yang berenang dan surfing. Akhirnya mungkin hanya sekitar 15 menit berada di sana kami memutuskan untuk pergi.

Tujuan kami selanjutnya adalah pantai Double Six. Karena melihat waktu menjelang sore, kami memutuskan untuk duduk-duduk saja di sana sambil menunggu sunset. Setelah itu kami menuju Warung Made di kawasan Seminyak. Di sini sih acaranya selain makan juga sekalian curhat tentang cinta, hahaha! Makan malam kami tidak terlalu lama, karena selepas makan kami masih harus mengantar Shanti yang akan kembali ke Jakarta malam ini. Berkurang satu perempuan galau di perjalanan ini. :D


Setelah dari aiport kami mampir dulu di Legian. Mungkin hanya sekitar satu jam kami berada di sana, hanya menikmati suasana malam di Legian. Setelah itu kami langsung balik ke hotel. Saat itu rasanya sudah hampir jam duabelas malam. Saya, Iboy dan Anda memutuskan untuk berenang di penginapan. Tapi Anda yang baru secelup aja masuk ke kolam langsung memutuskan ga jadi ikutan karena kedinginan. Huh, payah deh! Sekar dan Anggie akhirnya ikut nyebur ke kolam setelah sempat jalan-jalan keluar beli minuman tengah malam buta. Baru hampir jam dua pagi kami balik ke kamar. Malam ini saya tidur hampir jam setengah empat pagi. Besok hari terakhir kami di Bali, perjalanan akan sedikit santai.



No comments:

Post a Comment