Thursday, March 3, 2011

Bali Day #1 - Escape

Bali I'm comiiiiinnggg!!!

Yup! Liburan singkat sekaligus pelarian tepat waktu. Saya dan enam orang teman kuliah dulu memutuskan untuk liburan ke Bali. Liburan yang tanpa perencanaan. Liburan perempuan-perempuan galau. Haha! Saya ingat sore itu tiba-tiba saja menghubungi saya di Blacberry Mesengger (BBM) dan mengajak saya untuk ikut liburan ke Bali, weekend akhir bulan ini. Malam harinya saya langsung menghubungi dia kembali dan memutuskan untuk ikut pergi. Dan besok paginya tiket langsung dipesan.

Rencana liburan yang tidak direncanakan ini membuat saya dan teman-teman berangkat dengan waktu dan pesawat yang berbeda-beda, tapi saya pikir gak masalah. Toh, di sana kita juga kumpul ramai-ramai lagi. Shanti berangkat lebih dulu, sendirian, Jumat malam, last flight dari Jakarta. Sekar berangkat Sabtu subuh-subuh sekali. Saya dan Oneng berangkat Sabtu sore dengan pesawat yang sama. Sementara Iboy dan Anggie berangkat Sabtu malam.

Kata Friska kenapa yang ikut dalam perjalanan ini seperti ada benang merahnya. Semuanya perempuan-perempuan yang galau, bermasalah dengan cinta, katanya. Saya sih ketawa saja, ada benarnya juga rasanya. Atau kebetulan saja. Atau memang senang-senang kami saja disebut begitu. Yang galau-galau bebas ngapain saja, namanya kan juga sedang galau! Hahaha....

Hari Sabtu yang ditunggu. Saya sengaja tidak mau diantar dari rumah ke bandara. Saya ingin menikmati kesendirian saya. Jadi papa hanya mengantar saya dari rumah sampai ke shelter bus Damri di dekat komplek rumah. Ternyata berangkat sendirian menyenangkan juga. Seru! Di pikiran saya selama perjalanan menuju bandara, memikirkan bagaimana tiket ke Jogjakarta untuk akhir Mei yang sudah saya beli itu nanti saya pergunakan untuk menjadi solo traveller.

Well, sampai di bandara saya tiba agak mepet karena sepanjang perjalanan diguyur hujan dan macet yang gak habis-habis, Oneng sudah datang lebih dulu sudah siap dengan burger di tangannya untuk saya. Setelah proses check-in kira-kira baru 10 menit kami duduk ternyata sudah disuruh masuk pesawat. Saya dan Oneng tidak duduk bersebelahan. Untung saya dapat duduk dekat jendela, jadi selama satu setengah jam saya melihat pemandangan ke luar, saya hanya tidur kalau pemandangannya cuma awan saja. Putih.

Sampai di Bali sudah hampir gelap. Shanti, Sekar dan Anda yang jemput kami di sana. Dari bandara Ngurah Rai kami langsung meluncur ke Rock Bar, di Ayana Resort, Jimbaran. Beberapa kali ke Bali, ini kali pertama saya ke sini. tempatnya kereeeeeeennnnn banget!!! Kami tiba disana pas banget sunset, that was perfect! Awesome!

Rock Bar

Sunset di Ayana Resort


Beberapa jam kami di Rock Bar cuma duduk-duduk, foto-foto dan minum-minum menghilangkan capek. Keasikan santai di Rock Bar ternyata jam sudah menunjukan pukul 10.00 waktu Bali, means pesawat Anggie dan Iboy sebentar lagi mendarat. Kami langsung segera kabur untuk menuju bandara lagi menjemput mereka. Dalam perjalanan Anggie dan Iboy ribut BBM yang isinya cuma "Woooiii, dimanaaaaa???" Untungnya jalanan dari Ayana Resort menuju bandara ga terlalu macet.  So, setelah semua datang dan kumpul kita langsung menuju penginapan kami, Jayakarta, Seminyak.

Pacar Anda, si Mamat malamnya datang ke penginapan kami. Lupa rasanya bagaimana, saya yang lagi putus cinta ini malah jadi curhat sama dia. Sebenarnya antara ingin gak ingin cerita, tapi jadi curhat semalaman deh. Bagus juga rasanya diceramahin bule, langsung nancep di hati omongannya (dan tatapannya yang bikin ga bisa ngomong bohong). Saya lupa akhirnya tidur jam berapa. Anda dan Mamat balik hampir jam setengah dua pagi kalau gak salah. Dan teman-teman saya yang lain sudah pergi tidur duluan. Akhirnya saya nyusul tidur dengan hati yang lebih lega (jujur lho ini). Besok pagi Pak Ngurah, driver kami selama di Bali sudah akan stand by jam delapan pagi untuk perjalanan ke Ubud.

So, here we are....

No comments:

Post a Comment