Wednesday, February 23, 2011

Mbak Novi & Mbak Ayu

Pernah membayangkan gimana rasanya punya teman maya yang begitu asik diajak bercerita? Saya bisa membayangkan dan asik sekali rasanya. Ada beberapa orang yang saya kenal menganggap punya teman di dunia maya itu seperti kurang kerjaan. Tapi saya tidak berfikir begitu. Tentu saja selama tidak neko-neko, dalam artian tidak sengaja buat cari gebetan (kalau terus jadi suka-sukaan itu urusan belakangan, haha), buat yang aneh-aneh, atau untuk hal-hal yang gak penting buat saya punya teman di dunia maya sah-sah saja. 

Saya punya beberapa teman baik dan seru di dunia maya, yang justru dengan mereka saya bisa ngakak gila-gilaan atau curhat tanpa beban. Pertama kali saya punya teman di dunia maya rasanya sekitar tahun 2006. Di tahun itu saya rasanya mengalami depresi akut karena seseorang. Yah, lagi sakit hati maksudnya. Salah satu cara saya mengalihkan pikiran dari lelaki itu adalah menghabiskan waktu dengan internet berjam-jam. Satu hal yang saya tidak pernah habis untuk keheranan, rasanya hampir semua teman maya yang saya punya selalu memiliki ketertarikan yang sama, (kebetulan) mengenal orang yang sama, atau kisah yang sama dengan saya.

Teman maya dalam hal ini menurut saya adalah orang yang awalnya saya kenal hanya melalui internet, tidak pernah saya kenal secara langsung sebelumnya, dan cukup aktif berkomunikasi dengan saya. Karena seperti di Facebook saja misalnya, banyak orang yang tidak saya kenal mengirimkan permintaan pertemanan. Kalau saya terima tapi kemudian tidak cukup aktif berkomunikasi dengan saya, ini tidak termasuk teman maya. Jujur saja, saya tidak akan menerima permintaan pertemanan di Facebook jika orang tersebut sama sekali tidak memiliki "mutual friends" (yang cukup saya kenal baik) dengan saya, info di Facebook-nya tidak memiliki ketertarikan yang sama (misalnya puisi, buku-buku atau berasal dari group-group puisi dan sastra yang saya ikuti), pasang foto yang aneh (muka artis Hollywood dari antah berantah), atau insting saya mengatakan tidak dengan alasan "yah, ga jelas aja."

Teman-teman maya saya tidak lelaki melulu dan tidak perempuan melulu. Campur. Dan saya ini termasuk teman yang setia lho meski cuma berteman secara maya. Teman maya pertama saya, yang saya kenal di tahun 2006, sampai sekarang bahkan masih berhubungan baik dengan saya, meski intensitasnya tidak sesering dahulu. Ada yang saya kenal dari tahun 2008, sampai sekarang masih aktif sekali ngobrol dengan saya bahkan jadi teman sharing yang top markotop! Ini salah satu yang paling The Best deh! Namanya? Rahasia aah... 

Mungkin nanti saya akan menuliskan tentang mereka yang lain, yang meski maya tapi begitu terasa nyata. Tapi ditulisan kali ini saya mau membicarakan tentang dua pasang perempuan yang seru dan  gila juga, hehe... Namanya Mbak Novi dan Mbak Ayu. Saya mengenal Mbak Novi lebih dulu, tidak ingat kapan pastinya, tapi sekitar bulan November tahun lalu. Mbak Novi ini saya kenal melalui Facebook. Saya yang mengirimkan permintaan pertemanan kepadanya. Dia salah satu teman Pak Asep (Alm.), saya mengenal dia karena kami sering sama-sama mengomentari status atau tulisan Pak Asep di Facebook dan dia terlihat cukup dekat dengan beliau. Sebelum Pak Asep meninggal saya justru rasanya tidak pernah mengobrol "pribadi" dengan Mbak Novi, tapi setelah kepergian Pak Asep bulan Desember tahun lalu, saya malah jadi semakin dekat mengenal Mbak Novi. Saya ingat waktu itu dia mengomentari tulisan saya untuk Pak Asep di Facebook. Setelah itu beberapa kali dia mengirimkan saya pesan, memberi tahu beberapa hal mengenai Pak Asep setelah kepergiannya. Saat ada acara Mengenang Asep Sambodja di PDS HB Jassin dari Mbak Novi lah saya tahu tentang hal itu.

Dengan Mbak Novi saya sudah pernah kopi darat. Waktu di PDS HB Jassin itu. Di situ pertama kali saya bertemu sama Mbak Novi, waktu itu masih malu-malu. Belum terlihat sikapnya yang sebetulnya ancuuuur hahaha... Tapi terlihat dia orang yang sangat supel. Dia yang mengenalkan saya dengan Mbak Medy Loekito, Ibu Diah Hadaning, Ibu Kartini dan Ibu Nonny saat itu. Sejak pertemuan di PDS HB Jassin itu saya jadi sering chatting sama Mbak Novi. Dari cerita tentang Pak Asep, kampus, sampai curhatan a la cewek-cewek pun keluar deh. Kebetulan juga waktu itu dia baru ngeh saya ini mantan mahasiswa Sastra Belanda, karena sebelumnya dia pikir saya dulu kuliah di jurusan Sastra Indonesia, alhasil saya kena deh dikerjain untuk bantuin bikin thesis-nya. Mbak Novi waktu itu sedang dalam tahap-tahap akhir pembuatan tesis S2-nya di FIB UI. Dia mengambil bahasan dari novel-novel kolonial, yang pasti ada bahasa Belandanya. Saya yang ketiban ditanyain artinya, hehehe... *ikhlas kok Mbak Novi*

Perkenalan saya dengan Mbak Ayu terjadi juga mirip seperti cara saya berkenalan dengan Mbak Novi. Waktu itu kami sama-sama mengomentari status Mbak Novi di Facebook. Akhirnya terjadilah obrolan saling nimpalin, ngeledekin Mbak Novi. Saya kemudian juga berteman sama Mbak Ayu lewat Facebook. Awalnya saya bingung mau panggil Mbak Ayu apa, karena namanya di  Facebook, Mas Triadnyani. Masa mau dipanggil Mbak Mas (bingung deh mau mbak apa mas, hehe). Ternyata namanya panjang betul I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani. Kata Mbak Novi panggil aja Mbak Ayu. So, oke deh. Mbak Ayu ini dulunya juga pengajar di Jurusan Sastra Indonesia, FIB-UI, teman Pak Asep juga. Sekarang beliau mengajar di Fakultas Sastra Universitas Udayana, Bali. Mbak Ayu juga penulis. Dengan Mbak Ayu saya belum pernah ketemu. Dia suka membuat puisi juga, jadi waktu baru kenal pun saya sudah kurang ajar request untuk selalu di tag dalam puisi-puisinya. Hehe!

Ngobrol sama Mbak Ayu dan Mbak Novi memang tidak sesering teman-teman maya yang lain, tapi justru saat sekalinya ngobrol bisa seru dan lucu. Kalau sesuai rencana, saya, Mbak Novi dan Mbak Ayu akan ketemuan di FIB-UI tanggal 22 Maret nanti, saat peluncuran bukunya Pak Asep lagi, sekalian ketemu Mbak Yuni juga -istri Pak Asep-. Atau kalau sempat weekend ini saat saya ke Bali, Mbak Ayu minta saya mampir ke rumahnya di Denpasar (kayanya gak sempat deh Mbak Ayu, maaaaapp...).


Jadi, Mbak Ayu dan Mba Novi kita ketemuan saja ya di kampus nanti! (Doakan rencana kalian menyuruhku bolos kerja berhasil yaaa, hehehe...!)




PS: Mbak Ayu, awas jangan lupa bawa kacang balinya ya, nanti Mbak Novi bisa ngamuk! :D




ini dia si Mbak Novi yang cauuur abiss, hehehe! :P














 

3 comments: