Tak ada lagi yang mengetuk pintu. Tak usah kau tunggu, menanti. Sementara aku bukan sekadar terlambat pulang, tapi lupa jalanan yang biasa dilalui denganmu, yang menderu itu. Resahku begitu tersesat namun sahaja cinta yakin kemana menuju. Tau yang kumau.
Ia hanya tak ingin pulang kerumah dimana kau menunggu gelisah.
Jakarta, 25 February 2011
No comments:
Post a Comment