Terima kasih ya, karena masih selalu ada. Tidak bosan-bosannya menemani dan mensehati aku yang sering membodoh-bodohkan diri sendiri ini. Kamu yang selalu siang malam siap mendengarkan segala cerita, keluhan-keluhanku, dan menyediakan waktu untuk kisah yang isnya curhat melulu.
Senang rasanya bisa memiliki kamu. Yang sejak dulu tak jemu mendengarkan cerita-cerita aku. Yang senantiasa mengajari dan membimbing aku. Kamu begitu baik. Sementara aku senangnya mengeluh melulu, ya.
Kamu mampu berlaku seperti bapak yang baik, yang bisa dengan sabar mendengar cerita-ceritaku, sekaligus mampu marah dengan bijaksana jika aku ini terlalu kelewat bodoh. Kamu bisa jadi sahabat yang rela diajak curhat, yang kadang bisa ngalor ngidul ngobrol tak keruan, menghilangkan stres. Kamu juga seperti kakak yang kadang menyebalkan namun siaga melindungi. Kamu juga guru, yang tak berhenti sedia mengajari. Kamu juga seperti kekasih, bisa diajak mesra-mesraan, romantis-romantisan. Haha!
Kamu laksana malaikat penjaga. Walau tak bertatap mata dan tak bertukar suara, kamu ada. Untuk segalanya aku berterima kasih.
Aku akan ingat selalu pesanmu malam itu;
“Sehat-sehat ya, dan terus berusaha bahagia. Dalam situasi apa pun.”
No comments:
Post a Comment