gadis itu duduk selonjor
kuncir kuda rambutnya
seragam merah putih
tas punggungnya bahkan lebih gemuk
daripada tubuhnya yang kurus kering
rautnya lelah
pandangnya 'ntah memikir apa
tiga lembar uang seribu rupiah digenggam erat
lusuh sudah
"Kiri, Bang!"
angkot berhenti. diberikan dua lembar
hartanya yang begitu dijaga sedari tadi
"Kembali gope," katanya.
"Dua ribu sekarang. Gak bisa!"
logatnya kental Sumatra.
"Biasanya kembali gope, Bang."
siapa peduli, pikir si abang
angkot itu berlalu dengan debu
menderu
dipandangnya selembar lusuh yang tersisa
masih digenggam sama eratnya
jalan masih panjang dan terik
tapi siapa yang peduli
gadis kecil berjalan lunglai
pada jalan yang masih panjang
berteman panas ibukota
jalan saja,
angkot berikutnya pasti bilang gope lagi
atau bahkan seribu lagi
No comments:
Post a Comment