ketika awan mendung, aku akan berlari keluar, bertelanjang kaki dan menari bersama rinai hujan. Dalam basah akan kutemukan inspirasi, maka pada kata-kata ini kukristalkan dingin kisahnya
Wednesday, April 28, 2010
Mengapa Aku Ingin Menangis Saat Ia Sudah Bebas
sedari dulu yang aku tunggu adalah “kebebasannya.” sampai aku ingin ia sendiri. lalu, biar nanti aku saja yang menemaninya. biar aku dan dia saja di dunia ini. aku tahu ia tak ingin “bebas” dari jeratnya. aku tahu ia setia, meski terkadang tetap menggoda.
awalnya, aku begitu sakit hati. tak rela ia pergi. namun perlahan-lahan aku mencoba untuk mengerti, kenapa jika memang cinta tak cobe mengikhlaskan ia. biar saja ia mencari jalannya sendiri, bahagianya sendiri. sakit itu tetap ada di sini, namun perlahan-lahan aku mencoba belajar menerima kenyataan ia tak mungkin termiliki.
2 tahun belajar mencintainya sekaligus mengikhlaskannya. yang tak bisa dijauhi bahwa rindu pasti akan lahir dan air mata setia mengalir. lalu, sampai hari itu tiba…
ia katakan bahwa ia “bebas” tapi sesungguhnya ia tak ingin lepas. lalu, bukankah seharusnya aku bahagia. tapi mengapa lalu aku ingin menangis saat ia sudah “bebas”? karena jawabnya ia tak rela “terlepas”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.....
ReplyDeleteku tak tau harus berbuat apa.............
jujur ku sayang kamu
karena itu ku takut membuatmu terluka...
karena hati ini...
karena hati ini...
karena hati ini...
kalau kau memang marah kepadaku.. katakan lah...
makiku.... atau bunuh ku.... kalau itu membuatmu bahagia....