Tuesday, April 10, 2012

[Beijing Trip] : Toilet Horor

Tidak pernah terpikir bahwa akhirnya saya bisa mengunjungi negara Cina, ke Beijing tepatnya. Perjalanan ke Beijing saya kemarin berlangsung selama enam hari, sejak tanggal 3-8 April 2012. Perjalanan keluar negeri kali ini gratisan lagi lho. *nyengir* Kantor saya mengadakan outing lagi untuk para karyawannya, setelah tahun lalu kami pergi ke Pattaya-Bangkok, kali ini kami terbang ke Beijing.

Pengumuman bahwa kami akan pergi ke Beijing sudah diumumkan sekitar empat bulan sebelum hari H-nya, saya excited sekaligus ngeri. Yup, ngeri sama toiletnya! Selama ini meski belum pernah mengunjungi bagian mana pun dari negara Cina, saya sudah cukup sering mendengar tentang kisah "horor" toilet-toilet di sana. Masih ingat betul ketika saya membaca bukunya Trinity, Naked Traveller, ketika cerita tentang toilet di Cina, judulnya aja "Cina, negara terjorok di dunia." :D

Seminggu sebelum berangkat saya makin deg-degan karena tanggal perjalanan kami ke sana bertepatan sama tanggalnya saya datang bulan. Gak mau ngebayangin deh gimana jadinya enam hari di sana, yang artinya kalau tuh bulan beneran datang, saya harus sering bolak-balik ke toilet. Apalagi yang namanya tur perusahaan pasti seharian bakal ada di luar hotel terus. Dan benar saja dugaan saya, sehari sebelum pergi saya menstruasi. *jedotinkepalaketembok* Peralatan perang saya di koper sudah lengkap, kap, kap, kap... Mulai dari tissue kering, tissue basah, masker, hand sanitiser, tinggal mental yang perlu disiapkan lahir dan batin. Hahaha!

Begitu mendarat di Beijing tanggal 4 April pagi, yang saya cari pertama adalah toilet. Saya pikir di bandara international mudah-mudahan toiletnya masih dalam kategori "normal". Well, hasilnya cukup memuaskan. Toilet pertama saya di Beijing masih layak di terima. Bau tapi masih wajar, tidak kotor, dan tidak ada "ranjau". :D Toilet di sana cuma menyediakan tissue kering. Flush bekerja otomatis hanya untuk menyiram toilet.

Saya kemudian berpikir, (kalau gak kebelet dan terpaksa) saya hanya akan ke toilet jika saya ada di restoran atau hotel, atau tempat yang cukup bagus untuk disinggahi toiletnya berdasarkan insting saya. Hehehe! Untungnya restoran yang dipesan untuk tempat kami makan selalu masuk kategori BAGUS! Tapiii... bukan Cina namanya kalau toiletnya wangi. Jadi, meski itu toilet gak becek, gak kotor, gak ada "ranjau", bau yang bikin hueeeekkss setengah mati tetap terasa. Meski sudah pakai masker, saya sukses muntah dua kali ketika berada di sebuah restaurant spesial Hot Pot. Itu toilet baunya kaya septitank meledak di kandang babi.

Kata Cici Dewi, tour leader kami yang pernah tinggal dua tahun di Cina, wilayah Cina bagian utara memang sangat kekurangan air dibandingkan dengan wilayah di selatan Cina. Jadi sebab itulah mereka gak pernah menyediakan air untuk siram-menyiram di dalam toilet. Satu lagi cerita dari Ci Dewi, yang merupakan penyebab utama toilet di Cina sangat-sangat bau adalah karena mereka membangun septitank persis di bawah toilet. Bisa bayangin kan, bagaimana itu bau bisa hilang, kalau septitanknya ternyata persis berada dibawah lubang toiletnya. Padahal kalau di Indonesia, septitank bisa dikubur bermeter-meter jaraknya dari kamar mandi.

Berdasarkan pengamatan saya mengenai toilet di Beijing selama enam hari, hampir semua toilet yang saya datangi selalu menggunakan flush dengan sistem sensor. Yang artinya semua kotoran cair maupun padat (halah Mei, diperjelas segala...) yang kita buang ke dalam lubang toilet baru tersiram ketika kita berdiri. Malah ada satu toilet yang saya singgahi, flush-nya bekerja otomatis ketika kita menutup pintu. Nah, karena namanya pula TOILET UMUM, maka sangat wajar sekali kan tuh kalau sensornya sering error. Jadi bayangkan saja kalau kita dapat giliran masuk ke dalam toilet yang flush-nya gak bekerja normal. Hihihi....

Selama di Beijing, tiga kali saya ketemu "ranjau" di dalam toilet plus pembalut yang berlumuran darah dibuang seenaknya. Satu-satunya toilet yang perfect, tidak bau, tidak kotor, tidak becek, tidak ada "ranjau" dan malahan ada tulisan "please flush after use the toilet" adalah saat malam terakhir ketika kami mengadakan gala dinner di Fang Shan Restaurant yang terletak di Bei Hai Park. Restaurant ini berada di sebuah taman yang besar sekali, bersisian dengan sebuah danau, dimana taman ini merupakan milik Kaisar Cina. Katanya Ci Dewi, makan malam di sini harganya per orang hampir 800.000 rupiah. Kalau begitu sih gak heran, jelas aja toiletnya bersih, siapa juga yang berani ngotor-ngotorin tempat punyanya kaisar. :D






 

3 comments:

  1. tau ga sih mei, aku selama baca post ini gak sadar nutup idung...
    pdhl ga mgkn kan ya baunya kecium

    wkwkwk

    hueks!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.. aku aja nulisnya msh berasa mual. pokoknya amit2 banget deh mbak enno baunya.. yaaakks!

      Delete
  2. "Cara install software palsu bajakan di Mac Osx Sierra, Cara mengeluarkan Allow apps downloaded from Anywhere di Sierra Osx"
    http://zapplerepair.com/cara-install-software-palsu-bajakan-di-Mac-Osx-Sierra.html

    ReplyDelete