Monday, January 17, 2011

Melankoli

Beberapa kali aku menangis ketika berbicara denganmu dalam suatu jarak yang memisahkan kita. Aku tidak tahu apa alasannya. Kadang, kamu tiba-tiba saja muncul setelah sekian lama kita kehilangan aroma kata-kata. Dadaku mendadak saja sesak, mataku panas, dan airmata itu mengalir di pipiku.

Jangan sebut aku sombong. Tidak begitu. Kamu yang terkadang acuh, tahu!

"Setelah sekian lama, masih saja berprasangka. Seperti baru kenal."
"Memang, kadang rasanya seperti bukan yang aku kenal."
"Tegaaa...."
"Hanya kadang, kan. Mungkin juga dalam kadang itu justru aku seperti yang bukan aku."
"Hmm, lebih cocok begitu."


Hari ini begitu melankoli. Sendiri saja di rumah ini menikmati gerimis. Tanpa ada sesiapa pun. Berbaring-baring sendiri di dalam kamar dan merasai kesepian. Kamu tau apa yang paling menyakitkan dari rasa kesepian? Adalah ketika kita sadar bahwa memang tiada siapa-siapa yang kita punya.


"Apa yang kamu lakukan saat merasa kesepian?"
"Mengingatmu."
"Ah, jawaban gombal. Aku tanya beneran."
"Aku jawab beneran. Denganmu tidak ada yang perlu digombali lagi."
"Kalau begitu aku ralat pertanyaannya. Sebelum mengenalku, apa yang kamu lakukan saat merasa kesepian?"
"Sebelum mengenalmu, aku juga punya seseorang seperti kamu. Jadi ya begitu."
"Gak kreatif jawabanmu."
"Memang kenyataannya begitu."


Tiada sesiapa pun yang memahami sepiku. Mungkin salah karena inginku terlalu tinggi. Mungkin mauku yang selalu bertolak belakang. Berfikir sendiri. Bertanya pada Tuhanku yang Maha Mengerti. Duh, betapa bodohnya aku membiarkan waktu berlalu tanpa apa-apa. Sementara detik terus berlari-lari kecil dalam harimu.

Bagaimana kita mencatat kenangan ini nanti? Kamu ada tapi tiada. Aku maunya kamu nyata! Sementara katamu kenangan kita adalah lagu dalam piringan hitam. Tak tercatat tetapi selalu ada setiap diputar.

Mengingatmu adalah ketika pagi membaca puisi. Kata-kata yang terbit menyebarkan wangi di rumput-rumput yang bercinta dengan embun semalaman. Atau ilalang yang berselingkuh dengan angin. Ah, kamu....



Bekasi, 16 Januari 2011

1 comment: