Wednesday, August 31, 2011

Yang Hilang

Sejak nenek saya meninggal sekitar enam tahun lalu, lebaran keluarga besar ibu saya rasanya hambar dan tidak bermakna lagi. Saya rasanya makin sensitif dan luar biasa kesepian saat lebaran datang.

Banyak hal yang hilang setelah meninggalnya nenek saya. Terutama, kebersamaan. Dulu menjelang lebaran semua keluarga pasti berkumpul di rumah nenek saya di Tanah Kusir. Sejak saya lahir rasanya selalu begitu. Itu hal satu-satunya yang saya tahu. Meski harus tidur umpel-umpelan di depan ruang tivi tapi bahagianya tiada tanding.

Bikin kue kering setiap menjelang lebaran, pergi ke pasar Mayestik untuk belanja keperluan masak, beli bunga Gladiol dan Sedap Malam di dekat pemakaman Tanah Kusir dan main kembang api di malam takbiran, semuanya tidak pernah terjadi lagi. Tidak pernah satu hal di atas, sekali pun, dilakukan lagi.

Saya rindu mendengar nenek saya bertakbir, ngobrol dengan keluarga di teras depan malam-malam sambil bercanda-canda, kemudian berangkat ke mesjid ramai-ramai esok paginya.

Keluarga papa saya tidak merayakan lebaran. Karena itu perayaan lebaran cuma bisa saya nikmati di keluarga dari pihak ibu. Tante saya sekarang lebih sering lebaran di Padang mengikuti suaminya. Om saya, adik terkecil ibu, malah seringnya lebaran di keluarga istrinya. Itu sih saya gak heran, dari dulu emang begitu. Maklum, suami-suami takut istri. Cuma keluarga kecil om saya, yang sekarang menempati rumah nenek di Tanah Kusir, yang tidak pernah absen datang ke rumah di hari pertama lebaran.

Lebaran sejak enam tahun terakhir rasanya datar, sepi, tidak menyenangkan. Kue di rumah selalu hasil beli dari toko, ketupat enam tahun terakhir ini selalu dimasak di kompor gas, bukan dengan kayu bakar seperti yang selalu dilakukan di rumah nenek dulu, tidak pernah lagi ada wangi Sedap Malam di rumah ini saat lebaran datang. Saya tidak tahu akan digantikan dengan cara seperti apa kesepian yang saya rasakan setiap lebaran datang. Saya cuma rindu kebersamaan dulu, di malam ketika takbir berkumandang di mana-mana.



Bekasi, 30 Agustus, 2011


pic from here

2 comments: