Suatu ketika di kota Solo;
Pacar : Pakde, kenalin ini...
Pakde : sopo? calonmu?
Perempuan : Meida, Pakde
Pakde : Kamu gak bisa ngomong jawa?
Perempuan : (sambil tertawa) Gak bisa, Pakde!
Pakde : (diam, melongo saja, sambil memandang ke perempuan itu)
Lelaki yang duduk di sebelah Pakde, usia sekitar 30 tahun : Wong Londo, Pakde!
----------------------------------------------------------------
wong londo??? bagaimana perasaan kalian jika ada di posisi perempuan itu? saya selalu benci berada dalam kondisi begitu. sepertinya saja saya ingin berteriak, "Hei, saya ini orang Indonesia." Apa karena saya tidak bisa berbahasa jawa kemudian saya boleh disebut begitu? apa mereka tidak pernah dengar bunyi Sumpah Pemuda ya? apa mereka kira Indonesia ini hanya terdiri dari pulau jawa saja?
saya awalnya tidak mau tersinggung atau sakit hati disebut begitu, tapi entah kenapa peristiwa yang tidak lebih dari lima menit itu seperti piringan hitam, yang terus memutar suara di dalam kepala saya. dan seperti membuat saya bertanya-tanya ada apa sebetulnya dengan "wong londo" itu? apa ada maksud lain yang bukan sekadar dua patah kata? lalu, jika tidak ada maksud lain, kenapa tatapan Pakde itu begitu? seperti melihat suatu keburukan pada diri saya? seperti saya ini sebuah kesalahan atau apa?
saya membuka internet malam itu, mencari pengertian "wong londo" yang mungkin saja memiliki arti lainnya. tapi sumber yang saya baca tidak terlalu akurat sepertinya. lalu, kenapa sudah lewat dua hari saya masih mengingatnya terus menerus, seperti perkataan itu membuat kenangan yang tidak mengenakan di hati. adakah maksud negatifnya?
wong londo bisa jadi diucapkan untuk maksud menyindir, bisa jadi bermakna negatif. mungkin semacam sindiran untuk orang yang dianggap lupa dengan identitas bangsa, orang yang melupakan akar sejarah. tapi tidak selalu begitu. mungkin semacam sekadar melekatkan dengan keilmuan, semcam begitulah, kata seorang teman saya.
oke, jika seperti itu. saya hanya tidak suka saja disebut begitu!!!
No comments:
Post a Comment