Friday, December 2, 2011

'till The End

... aku mencintaimu. mencintaimu seperti hujan yang turun sore hari. jatuh tanpa alasan dan menyenangkan.
(Pada Sebuah Perjalanan - Gema Yudha)



Entah bagaimana aku mengingat kisah kita. Cinta yang datang tanpa ketuk pintu. Sapaan-sapaan singkat tanpa tatap mata. Lewat puisi. Teguran sekilas yang mungkin tak pernah terlintas akan membekas. Lalu pertemuan di antara rak buku tua. Kau sampai di ujung rambutku dan aku di pundakmu. Lalu senyummu itu.

Kita menyusupi malam diantara hembusan angin dingin. Di bawah taburan bintang, di atas gedung, di sebuah taman kota yang kerap kali kita kunjungi --mendengarkan puisi dan lagu yang didendangkan penyair jalanan--, aku sibuk mengumpulkan isyarat di matamu.

Ada yang tak pernah terbayangkan bahwa kita akhirnya bersama dalam sebuah perjalanan, berusaha menyamakan langkah. Juga, bagiku ialah  perjuangan dari ragu ke ragu, kisah jalanan berlubang, liku dan misteri di matamu. Hari mungkin masih terlalu pagi kala itu, namun seperti gemuruh, namamu yang bergema dalam dada dan kepala. Aku jatuh cinta. Tanpa alasan.

Siapa mengira pertemuan di balik rak buku tua mengantarkan kita pada taman bunga. Kemudian yang aku tahu hanya satu, ingin bersamamu selamanya. Menjadi matahari yang makin menua, dan langit tak pernah bosan kepadanya.



Jakarta, 2 December 2011

pic from here

No comments:

Post a Comment