Perjalanan saya ke Australia di bulan Desember 2018 lalu sebetulnya bukanlah sesuatu yang direncanakan. Kalau bukan karena my lifetime-favorite singer, Shania Twain, menyelenggarakan world tour yang mampir ke Australia, mungkin saya tidak pernah menginjakan kaki di benua ini.
Karena sebagai warga negara Indonesia kita wajib memiliki visa untuk mengunjungi negeri kangguru ini, maka sejak tiket konser sudah dikantongi, hal pertama yang saya cari tau adalah tentang persyaratan pembuatan visa Australia. Dari hasil browsing sana-sini, akhirnya saya ketemu lagi dengan blog Java Milk (dulu saat mau apply visa UK blog ini juga yang jadi panduan saya). Nah, dari sini saya tau bahwa sejak tahun 2017 kita sudah bisa mengajukan visa Australia secara online.
Keuntungannya apa mengajukan visa secara online? Dalam hal ini tentu kamu hemat waktu dan biaya, karena semua bisa dilakukan dari mana saja, tanpa perlu datang ke VFS di Kuningan City (tempat mengajukan visa Australia secara offline di Jakarta). Pembayaran bisa dilakukan dengan credit card, dan berhemat sekitar IDR 165,000 (biaya admin yang harus dibayar jika kamu mengajukan secara offline). Setelah submit semua dokumen persyaratan secara online, kamu tidak perlu datang lagi untuk interview, foto, atau pun pengambilan sidik jari. Hasil visa kamu akan dikirimkan via email.
Dari berbagai sumber yang saya baca, pembuatan visa Australia ini memakan waktu sekitar 30 hari kerja. Jadi sebaiknya kamu apply visa sekitar 1-2 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Karena saya pergi di pertengahan Desember, maka sejak awal Oktober saya sudah mempersiapkan semua dokumen persyaratannya. Apa saja yang dibutuhkan?
Required Documents:
- Print dan isi formulir aplikasi visa (Form 1419 - untuk turis). Form bisa kamu download melalui website resmi VFS
- Passport halaman depan dan belakang yang masih berlaku minimal 6 bulan sebelum tanggal keberangkatan
- Semua halaman passport yang sudah ada cap imigrasi negara lain / Evidence of previous travel
- Foto ukuran 3,5 x 4,5 cm, background putih
- Akte lahir
- Kartu keluarga
- Print out rekening tabungan atau slip gaji selama 3 bulan terakhir
- Tiket pesawat pulang-pergi
- Bukti pemesanan hotel
- Itinerary
* (Opsional) Jika aplikasi diajukan oleh orang lain maka harus mengisi Form 956a dan Form 1229 untuk anak di bawah usia 17 tahun.
Semua dokumen di atas harus kamu scan dengan baik (tidak buram, tidak blur, tidak kotor) dan disimpan dalam format PDF atau JPG. Untuk formulirnya tentu saja harus kamu isi terlebih dahulu sebelum di-scan ya. Biaya yang harus dibayarkan sebesar AUD 142 per orang.
Nah, karena saya ini bekerja sebagai freelancer, saya menyertakan beberapa dokumen penunjang juga. Karena apa? Pertama, saya pernah punya riwayat mendapat penolakan pengajuan visa (baca ceritanya di sini). Kedua, ya karena pekerjaan freelancer ini yang sering dianggap bisa "kabur" sewaktu-waktu, jadi daripada dianggap mau jadi imigran gelap, lebih baik disiapin aja dari awal bukti penunjangnya. Apa saja?
Additional Documents:
- Surat referensi dari semua perusahaan tempat saya bekerja sebagai freelancer
- Surat Nikah
- KTP
- Print out tagihan kartu kredit selama 3 bulan terakhir
- Print out rekening tabungan suami selama 3 bulan terakhir
- Slip gaji suami selama 3 bulan terakhir
Sama dengan dokumen di atas tadi, semua harus di-scan dengan baik (tidak buram, tidak blur, tidak kotor) dan disimpan dalam format PDF atau JPG.
Catatan: setelah di-scan, masing-masing dokumen diberi nama yang jelas. Misalnya, "Copy Passport Front and Back Side".
Setelah semua dokumen tersebut telah siap, langkah berikutnya adalah membuat Immi Account. Akun ini diperlukan jika kamu ingin mengajukan visa Australia secara online. Setelah membuat akun, akan ada email verifikasi yang perlu kamu klik sebelum lanjut ke proses berikutnya.
Selanjutnya tinggal login ke Immi Account kamu, kemudian pilih New Application, lalu Visitor Visa (600). Lanjutkan dengan isian seperti lokasi kamu, alasan pengisian visa, data diri, sampai ke tahap upload.
Nah, ditahap upload ini kamu harus perhatikan, ada bagian "Required" dan "Recommended". Maka semua dokumen wajib persyaratan visa (passport, foto, itinerary, evidence of previous travel, bukti keuangan, family) harus kamu upload ke bagian "Required". Jika ada dokumen penunjang bisa kamu upload ke bagian "Recommended". Setelah selesai tinggal klik "Submit Application".
Kamu akan menerima email "ÏMMI Acknowledgement of Application Received" dan tinggal tunggu deh email pemberitahuan berikutnya (IMMI Grant Notification) untuk hasil visa kamu. Jika dapat visanya maka bisa kamu print dan di-attach di passport kamu. Walaupun katanya tidak diperlukan, tapi saya tetap melakukan itu untuk jaga-jaga di imigrasi.
Dan tau apa? untuk pengajuan visa Australia saya yang pertama kali ini saya mendapatkan hasilnya hanya dalam waktu 3 jam saja. Dan multiple untuk 3 tahun. Wow, it was a big shocking for me, to be honest!
Disclaimer: lama proses pengajuan visa setiap orang bisa berbeda-beda, cerita di atas hanyalah pengalaman saya pribadi. Tapi katanya, katanya lho yaa, memang pengajuan visa Australia adalah salah satu yang paling mudah dan cepat.
Disclaimer: lama proses pengajuan visa setiap orang bisa berbeda-beda, cerita di atas hanyalah pengalaman saya pribadi. Tapi katanya, katanya lho yaa, memang pengajuan visa Australia adalah salah satu yang paling mudah dan cepat.
Kiri: email setelah submit aplikasi, 12 Okt 2018, pukul 10:09 Kanan: email hasil visa, 12 Okt 208, pukul 13:05 |