Cikini kemarin malam (27/1) riuh rendah oleh tepukan penonton yang menyaksikan konser "AriReda Menyanyikan Puisi" tepatnya di Taman Ismail Marzuki. Konser yang diselenggarakan selama dua hari itu sukses menarik ratusan penonton untuk hadir menikmati kesyahduan serta keindahan musik yang sederhana. tiket yang dijual pun ludes tak tersisa menurut kabar dari panitia.
sederhana, memang itulah kata yang tepat dalam menggambarkan musik yang dibawakan Ari Malibu dan Reda Gaudiamo. Sajak-sajak yang liris, musik yang teduh diiringi dentingan gitar, kesederhanaan itulah yang ternyata sungguh berdaya menyirih ratusan pengunjung yang memadati Teater Kecil kemarin malam. 28 buah musikalisasi puisi dibawakan dan sukses mendapatkan standing applouse dari penonton di akhir pertunjukan.
Turut hadir pula dalam konser semalam penyair Sapardi Djoko Damono --yang puisinya kerap kali dinyanyikan AriReda--, Jubing Kristianto, dan Tetangga Pak Gesang.
Audiens yang hadir di sana bukan saja dari kalangan yang seusia dengan penyanyinya, banyak wajah mudah yang turut meramaikan Teater Kecil semalam. Hal ini cukuplah membuktikan bahwa AriReda telah mampu membuat siapa saja jatuh hati.
Duet AriReda pertama kali muncul di bulan Oktober tahun 1982 di kampus UI berkat almarhum komedian Pepeng. AriReda mulai menyanyikan puisi di tahun 1987 ketika diajakoleh AGS Arya Dipayana dalam proyek Pekan Apresiasi Seni. Sejak itulah hingga kini mereka setia menyanyikan puisi. Menyajikan musik yang mampu menenangkan hati dan telinga pendengarnya, namun keriangan juga ikut serta di dalamnya.
Album musikalisasi puisi pertama mereka "Becoming Dew" lahir di tahun 2007. Judul tersebut terambil dari baris terakhir sajak Sapardi Djoko Damono, Don't Tell Me, terjemahan John H. McGlynn dari sajak "Jangan Ceritakan". Tahun 2016 ini tepat 33 tahun AriReda bersama. Konser "Menyanyikan Puisi" digelar dalam rangka peluncuran album kedua mereka yang bertajuk sama. Album tersebut diluncurkan pada November 2015, berisi sembilan buah lagu yang sajaknya berasal dari puisi-puisi Sapardi Djoko Damono, Gunawan Muhammad, Toto Sudarto Bachtiar, dll. Album Menyanyikan Puisi pun menjadi salah satu album terbaik 2015 versi majalah Tempo.
duo favorite yang tak pernah berhenti mengagumkan di setiap pertunjukannya |
No comments:
Post a Comment