Monday, May 21, 2012

Menyentil Kepincangan Hukum Lewat Orkes 3 Gobang

Kau kira Tuhan cuma badut? Laknat, menimpamu di hari kiamat.
-Orkes 3 Gobang-


Teater musikal yang diadaptasi dari naskah "Three Penny Opera" karya Bertolt Brecht berhasil dipentaskan oleh Teater UI di Graha Bakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki (TIM) akhir pekan lalu (19-20 Mei 2012). Orkes 3 Gobang mengisahkan tentang Mekhit, sang perampok kelas kakap, membawa lari Poly, putri tunggal juragan pengemis Nata Sasmita Picum. Mekhit menikahi Poly sebagai salah satu istrinya. Sang juragan Picum naik pitam dan mengadukan Mekhit pada Polisi. Ibu Poly, Amalia, bersama Yeyen si pelacur yang menaruh dendam pada Mekhit pun menjebak Mekhit agar tertangkap polisi. Mekhit pun ditangkap, diadili dan terkena hukuman mati. Namun, hukuman itu berbalik menjadi sebuah pengangkatan Mekhit sebagai pejabat daerah.

Teater yang berlangsung sekitar tiga jam ini saya kira cukup berhasil menyentil problematika yang kerap hadir di dalam kehidupan masyarakat kita, yakni ketidakadilan dan kepincangan hukum yang semakin merajarela. Tokoh Mekhit dalam pementasan ini digambarkan berteman baik dengan seorang pimpinan polisi bernama Kartamarma. Berkat hubungan baiknya ini tentu saja Mekhit yang seorang bandit kelas kakap selalu mampu kabur dari jerat hukum. Bukankah ini cerminan dari wajah para "bandit" di Indonesia? Mereka yang punya uang dan kuasa lah yang bisa hidup senang.

Pementasan dari Teater UI ini selain memperhatikan aspek artistik, juga mengemban misi untuk mempertahankan budaya teater di kalangan mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat. kritis pada ketidakadilan.

Namun ada hal yang saya kira patut menjadi masukan bagi panitia pementasan ini adalah dengan memberikan batasan usia kepada penonton yang akan membeli tiket. Berdasarkan pengamatan mata cukup banyak anak berusia dibawah umur yang datang menyaksikan pementasan ini sementara scene yang menampilkan adegan yang saya kira tidak pantas ditonton oleh anak dibawah umur dan kata-kata kasar begitu sering muncul sepanjang pentas.

Namun lepas dari itu, Orkes 3 Gobang  menyajikan pementasan yang sarat dengan nilai moral, pementasan ini cukup menghibur penonton juga dengan dialog-dialog humoris dan lagu-lagu yang disajikan. Dari 800 kursi yang tersedia di GBB, TIM di hari pertama terjual 631 tiket. Penampilan special dari Ketua Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta, Ramdansyah dan Politis Partai Golkar, Indra J. Piliang yang membacakan puisi juga menambah seru pentas ini.









 

No comments:

Post a Comment