Monday, August 6, 2012

As Our Lives Change, Come Whatever, We Will Still Be Friends Forever

“We'll be Friends Forever, won't we, Pooh?' asked Piglet.
Even longer,' Pooh answered.”

-A.A.Milne, Winnie The Pooh-


Have you ever had a greatest fun-tastic friendship and never fade away? I have it!

Kata-kata apa yang harus saya pakai untuk menggambarkan sekelompok manusia yang satu ini? Seru, gila, gokil, kacau, parah, amburadul, sinting, dan semua kosakata yang terkait dengan sesuatu yang luar biasa menggembirakan. Sekelompok sahabat terbaik dimana setiap kalian berkumpul, mereka selalu membuat kalian terpingkal-pingkal sampai sakit perut. Sekelompok orang yang menjadi tempat kalian berbagi hal apa pun. Kesenangan, kesedihan, sampai aib memalukan. Hihihi... :D

Saya pribadi pernah memiliki teman-teman dekat saat SD, SMP, SMA, kemudian perpisahan terjadi ketika kelulusan, dan kedekatan itu perlahan memudar. Kehilangan kontak, kalau pun sesekali berhubungan keakraban yang dulu terasa merenggang.

Saat kuliah, sekelompok orang ini muncul di dalam hidup saya. Membawakan kegembiraan yang luar biasa saat bersama mereka, kesenangan yang tak terkira. It's more than eight years since the first time I know them and four years after our graduation, we're still close to each others.

Saya teringat percakapan dengan Kinan saat buka puasa bersama angkatan kami, hari Sabtu lalu. Di Twitter mantannya, Aji (anak Sastra Jawa '04) menuliskan ajakan kepada teman-teman angkatannya untuk datang acara buka bersama jika kebetulan membaca tweet-nya. Berdasarkan cerita Kinan, kurang lebih bunyi tweet-nya, "untuk anak-anak jawa yang baca tweet ini, tolong banget datang ke acara bukber di rumahnya..., apa susahnya sih bales sms atau angkat telepon untuk konfirmasi." Saya tertawa ngakak saat Kinan cerita itu. Sebegitu susahnya ya ngumpulin teman seangkatannya untuk berkumpul?!

Kenapa saya ngakak? Saya ingat beberapa tahun lalu saat masih di kampus, saat Kinan masih pacaran sama Aji. Dia, Aji, yang pernah berkata, teman-temannya di Sastra Jawa bilang, "Anak-anak Belanda itu kalau kemana-kemana kenapa sih gerombolan terus? Udah mahasiswa juga."  And now, see? How difficult for you to gather your friends even for one small event? One simple reason I'll say: we're close, you're not!

Ini sih jadi becandaan antara kami sendiri anak-anak Belanda '04, kami sering bilang, mungkin memang angkatan kami yang "rada-rada" sampai-sampai jurusan lain gak mau main sama jurusan Belanda, makanya daripada gak punya teman, jadi ya mau gak mau mainnya cuma sama angkatan sendiri. Haha!

Pertemuan-pertemuan sekedar untuk kumpul sepulang kerja, ngobrol ngalor ngidul, berbagi tawa dan pingkal-pingkal yang kerap membuat perut mulas, masih sering terlaksana. Arisan sudah dua kali diadakan dalam rentang waktu dua tahun. Dan buka puasa bersama setiap tahun masih terlaksana. Semua untuk menjaga kedekatan, keakraban, dan silahturahmi.

Ini sudah empat tahun sejak hari kelulusan kami di kampus. Kami tetap bersahabat dekat. 10 dari sekitar 43 orang sudah menikah. Delapan orang sudah punya anak dan satu sedang mengandung. Ada yang jadi pegawai swasta, ada yang jadi PNS, ada yang kerja di bank, sebagian kerja jadi wartawan, ada yang jadi pengajar, sebagian jadi ibu rumah tangga, beberapa masih dalam tahap melanjutkan S2-nya, ada pula yang jadi kreografer tari dan ada yang fokus jadi pemain musik di orkestra.

Dain di Belanda, "Uda" Rizky di Inggris, Jajang gak sampai dua minggu lagi berangkat ke Belanda, Daboe pulang pergi Hongkong, Billy di Manado, Ike di Padang, Ricky sibuk konser musik di luar-luar negeri, dan sebagian besar di Jadetabek. 

Whatever, wherever, we're still friends. Forever!



buka puasa bersama dari tahun ke tahun








No comments:

Post a Comment